menu melayang

MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

A.     Pengertian Model Mind Mapping

Menurut defenisi resmi dari Buzan Center-UK yang dikatakan Mind Map@ adalah suatu teknik-grafik ampuh yang menyediakan suatu kunci yang universal untuk membuka seluruh potensi otak manusia sehingga dapat menggunakan seluruh kemampuan yang ada di kedua belah otak seperti kata, gambar, angka,logika, ritme, warna dalam suatu cara yang unik.[5]

Sementara menurut Djohan Yoga Mind Map@ adalah suatu bentuk pencatatan dengan struktur radian yang sangat menarik karena dipenuhi oleh aneka warna, kata, angka, gambar, kode  dan simbol sebagai hasil yang sangat kreatif dari pemakaian seluruh keterampilan yang ada di kedua belah otak secara simultan dan sinergis.[6]

Mind Mapping atau pemetaan pemikiran merupakan cara kreatif bagi tiap pembelajar untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa yang dipelajari, atau merencanakan tugas baru. Pemetaan pemikiran merupakan cara yang sangat baik untuk menghasilkan dan menata gagasan sebelum mulai menulis. Pemetaan pikiran ialah teknik pemanfaatan seluruh otak dengan menggunakan citra visual dan prasaran grafis lainnya untuk membentuk kesan. Otak lebih mudah mengingat dalam bentuk gambar, simbol, suara, bentuk dan perasaan. Peta pikiran menggunakan pengingat- pengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan.[7]

Peta pikiran ini dapat membangkitkan dan memicu ingatan dengan mudah. Ini juga lebih mudah dari pada catatan tradisional, karena dapat mengaktifkan kedua belahan otak. Cara ini juga menenangkan, menyenangkan, dan kreatif. Pemetaan pemikiran membantu pembelajar mengatasi kesulitan, mengetahui apa yang hendak di tulis, serta bagaimana mengorganisasi gagasan, mengetahui apa yang akan ditulis pembelajar, serta bagaimana memulainya.[8]

Para ahli mengemukakan definisi mind mapping seperti yang dikutip Syafruddin dan Adrianto berikut ini.[9]

1.    Caroline Edward, Model  mind mapping adalah cara paling efektif dan efisien untuk memasukkan, menyimpan, dan mengeluarkan data dari atau ke otak. Sistem ini bekerja sesuai cara kerja otak manusia, sehingga dapat mengoptimalkan seluruh potensi dan kapasitas otak manusia.

2.    Melvin L. Silberman, Model  mind mapping adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru.

3.    Bagus Taruno Legowo, Model  mind mapping adalah alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran linier. Model  Mind mapp menggapai ke segala arah dan merangkai beberapa pikiran dari segala sudut. Model  Mind mapp merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar otak.

Dari beberapa definisi yang dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa Model  mind mapping adalah salah satu model pembelajaran dengan cara membuat catatan yang efektif dan kreatif dengan menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara optimal. Model  Mind mapping adalah suatu model pembelajaran yang digunakan untuk memaksimalkan potensi pikiran manusia dengan menggunakan otak kanan dan otak kirinya secara simultan.[10] Peta pikiran menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik ini dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan dan merencanakan. Peta ini dapat membangkitkan ide-ide orisinal dan memicu ingatan yang mudah. Ini jauh lebih mudah dari pada metode pencatatan tradisional karena mengaktifkan kedua belahan otak. Cara ini juga menenangkan, menyenangkan, dan kreatif.

Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Mind Map (peta pikiran) adalah model yang dirancang untuk membantu siswa dalam proses belajar, menyimpan informasi berupa materi pelajaran yang diterima oleh siswa pada saat pembelajaran, dan membantu siswa menyusun inti-inti yang penting dari materi pelajaran ke dalam bentuk peta, grafik maupun penggunaan simbol sehingga siswa lebih mudah mengingat pelajaran tersebut. Melalui model pembelajaran Mind Mapping, siswa tidak lagi dituntut untuk selalu mecatat tulisan yang ada di papan tulis atau yang didiktekan oleh guru secara  keseluruhan. Siswa akan mengetahui inti  masalah, kemudian membuat peta pikirannya masing-masing sesuai dengan kreativitas mereka.

Pembelajaran menggunakan strategi Mind Mapping, peserta didik bertindak aktif dalam diskusi kelompok membuat Mind Mapping materi pembelajaran setelah pendidik memberikan stimulus berupa penjelasan dan tanya jawab singkat tentang materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Hal ini sesuai dengan konsep teori belajar behaveorisme. Dimana peserta didik akan melakukan kegiatan belajar secara sadar setelah pendidk memberikan rangsangan, stimulus yang tepat pada peserta didik. Implementasi teori belajar kognitif dalam pembelajaran dapat dilihat ketika peserta didik aktif membaca kembali materi yang telah dijelaskan pendidik sebelumnya, tanya jawab tentang materi pembelajaran, berperan dalam diskusi kelompok dan diskusi kelas. Pendidik membimbing mengawasi jalannya pembelajaran merupakan implementasi teori kontruktifisme, dimana peserta didik menjadi fokus utama pembelajaran, pendidik hanya sebagai fasilitator.[11]

Jadi, Mind Mapping dapat mengoptimalkan hasil pembelajaran yaitu dengan diterapkannya proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keseluruhan otak. Karena ketika komunikasi dengan kata-kata otak pada saat yang sama harus mencari, memilih, dan merumuskan kata-kata yang sudah mempunyai arti agar dapat dipahami. Pada saat yang sama, kata-kata dirangkai dengan gambar, dan simbol yang akan di hubungkan oleh logika dan menghasilkan arti yang dapat dipahami.

Pada dasarnya metode mencatat ini, barangkat dari hasil sebuah penelitian tentang cara otak memproses informasi. Semula para ilmuan menduga bahwa otak memperoses dan menyimpan informasi secara linier, seperti metode mencatat tradisional. Namun, sekarang mereka mendapati bahwa otak mengambil informasi secara bercampuran antara gambar, bunyi, aroma, pikiran dan perasaan dan memisah-misahkan kedalam bentuk linier, misalnya dalam bentuk tulisan atau orasi. Saat otak mengingat informasi, biasanya dilakukan dalam bentuk gambar warna warni, simbol, bunyi, dan perasaan.

Oleh karena itu, agar peta pikiran dapat berfungsi secara maksimal ada baiknya dibuat warna-warni dan menggunakan banyak gambar dan simbol sehingga tampak seperti karya seni. Hal ini bertujuan agar metode mencatat ini dapat membantu individu mengingat perkataan dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu mengorganisasikan materi dan memberikan wawasan baru.

Peta pikiran menirukan proses berfikir ini, memungkinkan individu berpindah-pindah topik. Individu merekam informasi melalui simbol,gambar, arti emosional, dan warna. Mekanisme ini sama persis dengan cara otak memperoses berbagai informasi yang masuk. Dan karena peta pikiran melibatkan kedua belah otak, anda dapat mengingat informasi dengan lebih mudah.

 

Mind Mapping merupakan salah satu konsep belajar yang paling revolusioner di dunia pendidikan. Dalam sejarah mencatat ada beberapa ahli yang berperan penting dalam perkembangan Mind Mapping. Beberapa ahli tersebut menurut Swadarma adalah: Poephyry dari Tyre (234-305 M), seorang filusuf neoplatonist abad ketiga, memodifikasi konsep pengelompokan data Aristoteles menjadi model mapping sederhana dalam bentuk jari lingkaran. Selama berabad-abad digunakan oleh banyak orang untuk menganalisis dan memberikan solusi atas berbagai macam permasalahan. Llull (1235-1315 M) seorang cendikiawan abad pertengahan Eropa mengembangkan konsep mapping berupa “Disc Lullian” dengan subjek berada di tengah lingkaran. Collins dan Quillian (1950-an), keduanya mengembangkan Mind Mapping diterapkan di dunia pendidikan atas konstribusinya keduanya dijuluki “Bapak Mind Mapping Modern”.

Kemudian Mind Mapping dikembangkan Tony Buzan, seorang peneliti inggris yang mengaplikasikan pengetahuan tentang otak dan proses berfikir dalam berbagai bidang kehidupan. Tony Buzan memasuki tahun 1960-an, seseorang yang banyak menulis tentang human brain yang mempelajari bahwa sebenarnya manusia dilahirkan dengan jutaan lebih canggih dari komputer.[12] Buzan menjelaskan Mind Mapping sebagai cara termudah menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar ke otak, cara mencatat kreatif, efektif, secara harfiah, memetakan pikiran- pikiran kita dengan sangat sederhana. Mind Mapping melibatkan kedua sisi otak karena menggunakan gambar, warna, imajinasi (wilayah otak kanan) bersamaan dengan kata, angka dan (wilayah otak kiri). Semua gagasan dalam Mind Mapping berkaitan, membantu otak membuat lompatan pengertian dan imajinasi besar melalui asosiasi. Mind Mapping membantu kita belajar, menyusun, menyimpan sebanyak mungkin informasi, mengelompokkannya dengan cara alami, memberi kita akses mudah dan langsung (ingatan yang sempurna) pada apapun yang kita pelajari.[13]

 Peta pikiran adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi. Setelah selesai, catatan yang dibuat membentuk sebuah pola gagasan yang saling berkaitan, dengan topik utama di tengah, sementara subtopik dan perincian menjadi cabang-cabangnya. Cabangcabang tersebut juga bisa berkembang lagi sampai ke materi yang lebih kecil. Sebagaimana struktur keturunan manusia yang bisa berkembang terus sampai hari akhir tiba, sehingga terbentuklah sebuah sistem keturunan manusia hidup sampai hari akhir.

Model  Mind mapping diaplikasikan di bidang pendidikan, seperti sekolah. Model  Mind mapping yang sering disebut dengan peta konsep adalah alat berpikir organisasional yang sangat hebat dan merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi itu ketika dibutuhkan.[14]

 

B.     Langkah-langkah Pembuatan dan Pembelajaran Mind Mapping

Model Mind Mapping sebagai teknik mencatat atau suatu kegiatan untuk mendokumentasikan informasi berupa materi yang diterima siswa dapat diingat dengan bantuan catatan. Model  Mind Mapping merupakan bentuk catatan yang tidak monoton. Pada umumnya siswa membuat catatan tradisional dalam bentuk tulisan linier panjang yang mencakup seluruh isi materi pelajaran, sehingga catatan terlihat sangat monoton dan membosankan. Selain itu, siswa juga mengalami kesulitan dalam mencari pokok dan point-point materi pelajaran yang dipelajari.[15]

Dengan membuat sendiri peta pikiran, siswa melihat bidang studi itu lebih jelas dan mempelajari dengan lebih bermakna. Para siswa cenderung lebih mudah belajar dengan catatannya sendiri menggunakan bentuk huruf yang mereka miliki dan ditambah dengan pemberian warna yang berbeda di setiap catatannya dibandingkan dengan membaca buku teks mereka merasa kesulitan ketika akan menghadapi ujian.

Catatan biasa sangat berbeda dengan mind mapping, perbedaan  tersebut menurut Iwan Sugiarto, dapat di lihat pada table berikut.[16]

 

Catatan Biasa

Mind Mapping

         Hanya berupa tulisan saja    

         Hanya dalam satu warna

      Memerlukan waktu yang lama untuk merivew

         Waktu yang diperlukan untuk belajar lebih lama

           Statis

    1.     Berupa tulisan, simbol dan gambar

    2.     Berwarna-warni

    3.     Waktu singkat untuk merivew

    4.    Waktu yang duperlukan untuk belajar lebih cepat dan efektif

    6.     Membuat individu lebih kreatif

 

Sebelum membuat sebuah catatan dengan metode mind mapping, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:[17]

1.      Kertas kosong tak bergaris

2.      Pena dan pensil warna

3.      Otak

4.      Imajinasi

Menggunakan model  mind mapping dalam pembelajaran sangat mudah, karena prinsip mind mapping adalah perkembangan cabang-cabang dimulai dari sentral informasi yang ditulis pada bagian tengah kertas. Pembelajaran ini sangat cocok untuk mereview pengetahuan awal siswa. Langkah langkah pembuatan mind mapping, yaitu:

1.      Memulai di tengah pada halaman kosong buku atau kertas gambar dengan cara membuat/ menuliskan kategori kalimat utama sebagai kata kunci yang akan menjadi pusat/ sentral atau melalui gambar, simbol dengan memberikan warna yang berbeda.

2.      Sedapat mungkin gunakan kata kunci tunggal (key word), tuliskan dengan huruf tebal/ kapital.

3.      Menyusun urutan informasi yang ada dalam setiap kategori.

4.      Membuat korelasi melalui hubungan antar kategori yang menunjukkan keterkaitan antar informasi (tiap kata/ gambar harus sendiri dan memiliki garis sendiri).

5.      Tarik garis dan kaitkan dengan sentral informasi atau kata kunci. Setiap garis penghubung memiliki warna tersendiri. Semakin banyak garis penghubung yang dibuat semakin banyak informasi yang disampaikan.

6.      Gunakan garis melengkung untuk menghubungkan antar topik sentral dengan subtopik. Untuk stimulasi visual gunakan warna dan ketebalan yang berbeda untuk masing-masing alur hubungan.

7.      Kembangkan mind mapping sesuai gaya sendiri.[18]

 

Fatkhan menegaskan bahwa untuk membuat peta pikiran, guru hendaknya menggunakan bolpoint bewarna dan memulai dari bagian tengah kertas. Kalau bisa, guru menggunakan kertas secara melebar untuk mendapatkan lebih banyak tempat, lalu ikuti langkah-langkah berikut ini :

1.       Tulis gagasan utamanya di tengah-tengah kertas dan lingkupilah dengan linkaran, persegi, atau bentuk lain.

2.       Tambahkan sebuah cabang yang keluar dari pusatnya untuk setiap poin atau gagasan utama. Jumlah cabang-cabangnya akan bervariasi, tergantung dari jumlah gagasan dan segmen. Gunakan warna yang berbeda untuk tiap-tiap cabang.

3.       Tuliskan kata kunci atau frase pada tiap-tiap cabang yang dikembangkannya untuk detail. Kata kunci adalah kata-kata yang menyampaikan inti sebuah gagasan dan memicu ingatan anda. Jika anda menggunakan singkatan tersebut sehingga anda dengan mudah segera mengingat artinya selama berminggu-minggu setelahnya.

4.       Tambahkan simbol-simbol dan llustrasi-ilustrasi untuk mendapatkan ingatan yang lebih baik.

5.       Agar peta pikiran lebih mudah di ingat, guru hendaknya memperhatikan beberapa cara berikut ini.

6.       Tuliskan atau ketiklah secara rapi dengan menggunaka huruf-huruf kapital.

7.       Tulislah gagasan-gagasan penting dengan huruf-huruf yang lebih besar sehingga terliihat menonjol dan berbada dengan yang lain.

8.       Gambarkan peta pikiran dengan hal-hal yang berhubungan dengan anda. Simbol jam mungkin berarti bahwa benda ini memiliki tenggang waktu yang penting. Sebagian orang menggunakan anak panah untuk menunjukkan tindakan-tindakan yang harus mereka lakukan.

9.       Garis bawahi kata-kata itu. Gunakan huruf tebal.

10.    Bersikaplah kreatif dan berani dalam desain, sebab otak kita lebih mudah mengingat hal yang tidak biasa.

11.    Gunakan bentuk-bentuk acak untuk menunjukkan hal-hal atau gagasan-gagasan tertentu.

12.    Ciptakanlah peta pikiran anda secara horisontal untuk memperbesar ruang bagi pekerjaan anda.[19]

 

Menurut Djohan Yoga membuat desain mind map mudah sekali sehingga dapat dilakukan oleh semua orang karena sangat sederhana dan cepat untuk bisa menguasainya. Adapun secara garis besar langkah membuat mind maping diatas terdiri dari 4 langkah yaitu :

1. Central Image

2. Basic Ordering Ideas

3. Branches and Sub-Branches

4. Finishing[20]

 

Model pembelajaran mind mapping digunakan dalam bentuk berpasangan atau dalam kelompok kecil. Model ini baik digunakan untuk pengetahuan awal peserta didik atau untuk pengetahuan awal peserta didik atau untuk menemukan alternataif jawaban. Menurut Zainal adapun langkah langkah pembelajaran menggunakan model mind mapping adalah sebagai berikut:

1.       Pendidik menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

2.       Pendidik menyiapkan materi sebagaimana biasa.

3.       Pendidik mengemukakan konsep/permasalahan yang akan di tanggapi oleh peserta didik /sebaiknya permasalahan yang akan di tanggapi oleh peserta didik /sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban.

4.       Pendidik dapat menggunakan gampar untuk topik utama. Sebuah gambar atau foto akan mempunyai seribu kata yang membantu otak dalam menggunakan imajinasi yang akan diungkapkan. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik,membuat otak tetap terfokus, membantu otak berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak.

5.       Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.

6.       Tiap kelompok dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari pendidk dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.

7.       Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya, pendidik mencatat di papan dan mengelompokan sesuai kebutuhan pendidik.

8.       Pendidik mengulangi/menjelaskan kembali materi yang belum di pahami peserta didik .

9.       Kesimpulan dan penutup.[21]

 

Langkah Mind Mapping terfokus pada gambar untuk topik utama. Sebuah gambar atau foto akan mempunyai seribu kata yang membantu otak dalam menggunakan imajinasi yang akan diungkapkan. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat otak tetap terfokus, membantu otak berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak.

Sementara menurut Shoimin menjelaskan langkah langkah dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping ada beberapa  langkah yaitu 1) Guru menyampaikan  tujuan  pembelajaran yang ingin dicapai, 2) Guru menyajikan materi, 3) Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok yang anggotanya 2 orang, 4) Siswa merancang peta pikiran, 5) Siswa mempresentasekan hasil diskusi secara berkelompok, 6) Kesimpulan[22]

 

C.     Manfaat Model Pembelajaran Mind Mapping

Pemetaan pikiran dapat meningkatkan kualitas pikiran. Ia membantu sistem berpikir, menyediakan suatu pandangan representasi visual, memperlihatkan kaitan gagasan dan sintesisnya serta memfasilitasinya . Ia membantu peserta didik berpikir kreatif, membolehkan peserta didik untuk mengakses intelegensi multipel dan menghasilkan gagasan-gagasan baru. Pemetaan pikiran membantu peserta didik mengorganisasikan gagasan yang ada dalam pikiran peserta didik dan orang lain. Penciptaan peta pikiran dapat mengingatkan ingatan dan pembelajaran.

Pemetaan pikiran sangat baik untuk menghasilkan dan menata gagasan sebelum mulai menulis. Pemetaan pikiran sangat berperan di dalam penulisan puisi, karena pemetaan pikiran merupakan proses kreatif untuk melahirkan sesuatu. Pemetaan pikiran dapat membatu peserta didik berpikir kreatif sehingga di dalam menulis puisi, pemetaan pikiran menjadi sarana yang ampuh untuk memunculkan, mengembangkan, dan menyempurnakan gagasan. Pemetaan pikiran membantu peserta didik mengorganisasikan gagasan yang ada dalam pikiran peserta didik.[23]

Guru menyuruh siswa untuk membuat mind mapping agar memungkinkan siswa untuk mengidentifikasi dengan jelas dan kreatif apa yang telah dipelajari atau apa yang sedang dibicarakan. Mind mapping berfungsi sebagai alat bantu untuk memudahkan otak bekerja. Di antara manfaat mind mapping, yaitu:[24]

1.       Mempercepat pembelajaran.

2.       Melihat koneksi antar topik yang berbeda.

3.       Membantu brainstorming

4.       Memudahkan ide mengalir

5.       Melihat gambaran besar

6.       Memudahkan dalam mengingat

7.       Menyederhanakan struktur.

 

Menurut Buzan agar kita terdorong untuk menggunakan peta pikiran, perlu mengetahui manfaat dari peta pikiran yang di antaranya adalah menyenangkan, imajinasi dan kreativitas kita tidak terbatas. Mind Map (peta pikiran) ini akan membantu anak untuk :

1.       Mudah mengingat sesuatu;

2.       Mengingat fakta,Angka dan Rumus dengan mudah;

3.       Meningkatkan  motivasi dan konsentrasi;

4.       Mengingat dan menghafal menjadi lebih cepat.[25]

 

Di samping itu, Michael Michalko dalam Syafruddin Nurdin dan Adrianto juga mengemukakan manfaat mind mapping sebagai berikut:[26]

1.       Mengaktifkan seluruh otak

2.       Memungkinkan kita fokus pada bahasan

3.       Membantu menunjukkan hubungan antar bagian-bagian informasi yang saling terpisah

4.       Memberikan gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian

5.       Memungkinkan kita mengelompokkan konsep dan membandingkannya.

6.       Mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang membantu mengalihkan informasi dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.

 

Menurut Bobbi De Porter dan Mike Hernacki dalam bukunya yang berjudul Quantum Learning, manfaat mind mapping adalah sebagai berikut:[27]

1.      Fleksibel

Jika seorang pembicara teringat untuk menjelaskan suatu hal tentang pemikiran, maka dapat dengan mudah menambahkan di tempat yang sesuai dalam peta pikirannya tanpa harus kebingungan.

2.    Memusatkan perhatian

Tidak perlu berpikir untuk menangkap setiap kata yang dibicarakan, sebaliknya anda dapat berkonsentrasi pada gagasannya.

3.    Meningkatkan pemahaman

Ketika membaca suatu tulisan, peta pikiran akan meningkatkan pemahaman dan memberikan catatan tinjauan ulang yang sangat berarti nantinya.

4.    Menyenangkan

Imanjinasi dan kreativitas tidak terbatas. Hal ini menjadikan pembuatan dan peninjauan ulang catatan lebih menyenangkan.

Jadi, mind mapping bermanfaat untuk menggali pengetahuan siswa, berkonsentrasi, meningkatkan kemampuan berimajinasi, merangsang sisi kreatif siswa, membuat perencanaan kegiatan, dan memudahkan siswa memahami konsep sehingga siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

 

D.     Kelebihan dan Kekurangan Model Mind Mapping

Setiap model pembelajaran tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan, demikian juga halnya model pembelajaran mind mapping yang memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.

Keunggulan lain dari model pembelajaran Mind Mapping dijelaskan oleh Swadarma yakni:

1.      Meningkatkan kinerja manajemen pengetahuan;

2.       Memaksimalkan sistem kerja otak;

3.       Saling berhubungan satu sama lain sehingga makin banyak ide dan informasi yang dapat dijelaskan;

4.      Memacu kreativitas, sederhana dan mudah dikerjakan;

5.      Sewaktu-waktu dapat me-recall data yang ada dengan mudah.[28]

 

Adapun Kekurangan model pembelajaran mind mapping, yaitu:

1.      Hanya siswa yang aktif yang terlibat dalam pembelajaran

2.      Tidak sepenuhnya siswa yang belajar

3.      Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan. [29]

Untuk menanggulangi kekurangan model ini, guru harus mampu memotivasi siswa bahwa dengan membuat mind mapping maka materi yang sangat panjang bisa diringkas menjadi materi yang menarik, sehingga siswa yang kurang aktif tetap terlibat dalam pembelajaran dengan model ini.

Kelebihan dan kekurangan model mind mapping bisa dilihat pada tabel berikut :

 

Kelebihan

 

Kekurangan

Cara ini cepat dan efisien

Hanya siswa yang aktif yang terlibat.

Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul dikepala anda / menggali informasi dari dalam dan dari luar otak.

Tidak sepenuhnya siswa yang belajar.

 

Proses menggambar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain/ ide baru

Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan

Diagram yang sudah terbentuk bisa jadi panduan untuk menulis.

 

Membuat catatan agar tidak membosankan.

 

Alat berfikir yang mengasyikan karena membantu berfikir 2 kali lebih baik, 2 kali lebih cepat, 2 kali lebih jernih dan dengan lebih menyenangkan.

 

 

Berdasarkan kelebihan dan kekurangan model pembelajaran mind mapping di atas maka dapat peneliti simpulkan bahwa belajar menggunakan model mind mapping yang dirasakan oleh siswa sangat menyenangkan, cara pencatatan materi berupa peta, symbol dan juga gambar yang berwarna-warni sehingga otak bisa mudah dalam menyerap informasi yang diterima. Dengan pembelajaran model mind mapping dapat menghubungkan ide baru dengan ide yang sudah ada, sehingga menimbulkan adanya tindakan yang dilakukan siswa dan juga dengan penggunaan warna dan symbol yang menarik akan membuat siswa semangat dalam belajar. Namun ada beberapa siswa yang tidak begitu merespon penggunaan model mind mapping karena menganggap bahwa penggunaan pembelajaran model mind mapping dirasa rumit, karena harus menyediakan alat (spidol warna, kertas kosong tidak bergaris), membutuhkan biaya yang tidak sedikit, selain itu adanya kelompok diskusi juga siswa menjadi tidak begitu memperhatikan materi yang sedang diajarkan, mereka cenderung bermain, bercerita sendiri dengan teman dalam kelompoknya.

 

E.     Implementasi Model Mind Mapping dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

 

Mengajar menggunakan mind mapp membantu siswa mengembangkan pikiran dalam suatu rangkaian yang terhubung dan ini memberikan penekanan pada siswa bahwa semakin banyak informasi yang diketahui dan dipahaminya maka semakin mudah siswa membuat mind mapp materi. Penggunaan model mind mapping dapat dilakukan pada siswa kelas 4-6 sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).[30]

Apabila dipahami dari konsepnya, mind mapping dapat digunakan sebagai pemecahan masalah, garis/ kerangka desain, struktur/ hubungan representasi, anonim kolaborasi, penggabungan kata dan visual, kondensasi materi ke dalam format ringkas dan berkesan, membangun tim menciptakan aktivitas dan meningkatkan semangat kerja.[31] Dari kegunaan tersebut, jelas bahwa mind mapping dapat dipakai dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal ini dapat diketahui bahwa dalam PMA No. 16 tahun 2010 tentang pengelolaan pendidikan agama di sekolah, pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan.[32]

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa pendidikan agama Islam apabila dilihat dari kegunaan mind mapping mempunyai hubungan yang erat. Dengan adanya mind mapping, pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah dapat dilakukan dengan sistem pemecahan masalah, adanya ekspresi kreativitas menjadikan materi pendidikan agama Islam lebih ringkas dan berkesan, membangun tim belajar dan meningkatkan semangat belajar siswa.      Sebagai contoh penerapan model mind mapping dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas X SMA pada pokok bahasan: Meniti Hidup Mulia melalui Mujahadah An nafs, Husnuzhan dan Ukhuwah dapat digambarkan sebagai berikut:


Back to Top

Cari Artikel

Pengunjung Bulan Ini

x
x
Sebelum Download File Mari Berdonasi Dulu
Konfirmasi
x
Sebelum Download File Mari Berdonasi Dulu