A.
PENDAHULUAN
Belajar merupakan aktivitas penting
dalam kehidupan manusia dan setiap orang mengalami belajar dalam hidupnya.
Setiap manusia perlu proses pendewasaan, baik pendewasaan secara fisik maupun
secara psikis atau kejiwaan. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat
ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti kecakapan, kebiasaan, sikap,
pengertian, pengetahuan atau apresiasi.
Pembelajaran hanya bisa dilakukan
oleh lebih dari satu orang. Dalam pembelajaran tidak hanya ada guru dan siswa
tetapi juga ada kepala sekolah, staff sekolah hingga teman sejawat yang saling
membantu demi terwujudnya pembelajaran. [1]
Studi tentang Proses belajar
Mengajar, sangat penting bahkan merupakan suatu keharusan bagi setiap tenaga
pengajar baik di tingkat dasar, menengah pertama, menengah atas maupun di
perguruan tinggi. Maka dari itu dalam makalah kali ini akan dibahas tentang “
Desain Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Model Pembelajaran, Pendekatan
Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Teknik Pembelajaran, Taktik Pembelajaran dan
Gaya Pembelajaran”.
B.
PEMBAHASAN
1.
Desain Pembelajaran
a.
Pengertian Disain Pembelajaran
Desain adalah sebuah istilah yang diambil dari kata design
(Bahasa Inggris) yang berarti perencanaan atau rancangan. Ada pula yang
mengartikan dengan “Persiapan”. Di dalam ilmu manajemen pendidikan atau ilmu
administrasi pendidikan, perencanaan disebut dengan istilah planning yaitu
“Persiapan menyusun suatu keputusan berupa langkah-langkah penyelesaian
suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian
tujuan tertentu
Desain
pembelajaran menurut istilah dapat didefinisikan:
a)
Proses untuk
menentukan metode pembelajaran apa yang paling baik dilaksanakan agar timbul
perubahan pengetahuan dan keterampilan pada diri pembelajar ke arah yang dikehendaki
(Reigeluth).
b)
Rencana
tindakan yang terintegrasi meliputi komponen tujuan, metode dan penilaian untuk
memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan (Briggs).
c)
Proses untuk
merinci kondisi untuk belajar, dengan tujuan makro untuk menciptakan strategi
dan produk, dan tujuan mikro untuk menghasilkan program pelajaran atau modul
atau suatu prosedur yang terdiri dari langkah-langkah, dimana langkah-langkah
tersebut di dalamnya terdiri dari analisis, merancang, mengembangkan,
menerapkan dan menilai hasil belajar[2]
d) Menurut Wina Sanjaya disain
pembelajaran dapat diartikan sebagai proses yang sistematis untuk memecahkan
persoalan pembelajaran melalui proses perencanaan bahan-bahan pembelajaran
beserta aktivitas yang harus dilakukan, perencanaan sumber-sumber pembelajaran
yang dapat digunakan serta perencanaan evaluasi keberhasilan.[3]
Berdasarkan beberapa definisi di
atas dapat dipahami bahwa yang dimaksud desain pembelajaran adalah suatu proses
perencanaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
b, Tujuan
Desain Pembelajaran
Tujuan
desain pembelajaran adalah mencapai solusi terbaik dalam memecahkan masalah
dengan memanfaatkan sejumlah informasi. Ada beberapa komponen dasar dalam
perencanaan desain pembelajaran, yaitu :
a)
Untuk siapa
program ini dibuat dan dikembangkan? (karakteristik siswa atau peserta ajar)
b)
Anda ingin
siswa atau peserta ajar mempelajari apa? (tujuan)
c)
Isi
pembelajaran seperti apa yang paling baik dipelajari? (strategi pembelajaran)
d)
Bagaiamanakan
cara anda mengukur hasil pembelajaran yang telah dicapai? (prosedur evaluasi)
e)
Peran Desain
Pembelajaran
f)
Agar belajar
dapat bermakna dan efektif.
g)
Agar
tersedia atau termanfaatkan sumber belajar
h)
Agar dapat
dikembangkan kesempatan atau pola belajar
i)
Agar belajar
dapat dilakukan siapa saja secara berkelanjutan
j)
Fungsi
desain pembelajaran
k)
Meningkatkan
kemampuan pembelajaran (instruktur, guru, widyaiswara, dosen, dll)
l)
Menghasilkan
sumber belajar.
m)
Mengembangkan
sistem belajar mengajar.
n)
Mengembangkan
organisasi menjadi organisasi belajar.
o)
Sebagai
petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
p)
Sebagai pola
dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam
kegiatan
q)
Sebagai
pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun murid.
r)
Sebagai alat
ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketetapan
dan kelambatan kerja.
s)
Untuk bahan
penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
t)
Menghemat
waktu, tenaga, alat dan biaya.
u)
Model Desain
Pembelajaran.[4]
2.
Strategi Pembelajaran
a. Pengertian strategi pembelajaran
Secara harfiah kata strategi dapat
di artikan sebagai seni seni melaksanakan strategem yakni siasat atau
rencana. Dalam perspektif psikologi kata strategi berarti rencana tindakan yang
terdiri seperangkat langkah untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan.
Adapun strategi mengajar adalah sejumlah langkah yang dipersiapkan sedemikian
rupa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. [5]
Kemp mengemukakan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus di kerjakan oleh
guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
di capai secara efisien dan efektif. Selanjut nya Wina sanjaya menyebut kan bahwa dalam strategi pembelajaran
terkandung makna perencanaan. Arti nya
bahwa strategi masih bersifat konseptual tentang keputusan yang akan di ambil
dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Strategi
pembelajaran juga dapat di artikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di
desain untuk mencapai tujuan tertentu. Ada dua hal yang perlu kita cermati dari
pengertian pembelajaran. Yang pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana
tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan
berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Kedua, strategi di susun untuk
mencapai tujuan tertentu, artinya arah dari semua keputusan penyusuan strategi
adalah pencapaian tujuan.[6]
Berdasarkan pengertian di atas dapat
diketahui bahwa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran adalah perencanaan pembelajaran yang telah
dipersiapkan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
Strategi
pengajaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang menjamin siswa mencapai
tujuan. Strategi pengajaran lebih luas dari metode dan teknik pengajaran.
Dengan kata lain metode atau teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi
pengajaran. Peranan strategi pembelajaran lebih penting apabila guru mengajar
siswa yang berbeda dari segi kemampuan,pencapaian,kecenderungan,serta minat.
Untuk itu guru harus memikir kan strategi yang tepat yang mampu memenuhi
kebutuhan siswa. Dalam konteks pembelajaran ada empat unsur dalam strategi
pembelajara,yaitu:
a)
Menetap kan spesifikasi dan kualifikasi tujuan
pembelajaran yakni perubahan profil prilaku dan pribadi peserta didik.
b)
Mempertimbang kan dan memilih pendekatan pembelajaran
yang dipandang paling efektif.
c)
Mempertimbang kan dan menetap kan langka-langkah atau
prosedur ,metode,dan teknik pembelajaran.
d)
Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran
keberhasilan atau kriteria ukuran umum dan ukuran baku keberhasilan.[7]
Strategi
pembelajaran sifatnya masih konseptual, untuk mengimplementasikanya
digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Untuk merealisasikan strategi
di gunakan metode, dengan demikian,bisa terjadi satu strategi pembelajaran dalam beberapa
metode pembelajaran.
b. Klasifikasi Strategi Belajar
Mengajar
Terdapat berbagai masalah yang
berhubungan dengan strategi belajar mengajar yang secara keseluruhan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut: konsep dasar strategi belajar mengajar,
sasaran kegiatan belajar mengajar, belajar mengajar sebagai suatu sistem, hakikat
proses belajar, entring behavior siswa, pola-pola belajar siswa, memilih sistem
belajar mengajar, pengorganisasian kelompok belajar, dan implementasi proses
belajar mengajar[8]
c. Bentuk-Bentuk Strategi Pembelajaran
Ada beberapa strategi pembelajaran yaitu :
a). Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE)
Strategi
pembelajaran ekspositori adalah strategi
pembelajaran yang menekan kan kepada proses penyampaian materi secara
verbal dari seorang guru terhadap sekelompok siswadengan maksud agar siswa
dapat menguasai materi pelajaran secara
optimal. SPE ini juga di kenal dengan istilah strategi pembelajaran langsung
karena materi pembelajaran di sampaikan langsung oleh guru. Dengan maksud
materi yang di sampaikan dapat di kuasai siswa dengan baik.
b) Strategi Pembelajaran
Inkuiri (SPI)
Strategi
Pembelajaran Inkuiri (SPI) adalah serangakian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis
dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban yang pasti dari suatu
masalah yang dipertanyakan
c)
Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)
Strategi
Pembelajaran Kooperatif (SPK) adalah model pembalajaran dengan menggunakan
sistem pengelompokkan atau tim kecil yang mempunyai latar belakang akademis,
jenis kelamin, ras yang berbeda[9]
3.
Pendekatan Pembelajaran
a. Pengertian pendekatan pembelajaran.
Pendekatan merupakan terjemahan dari
kata approach dalam bahasa Inggris diartikan come near (mengahampiri),
go to (jalan ke), dan way path (jalan) dari pengertian dapat
dikatakan bahwa approach adalah cara menghampiri atau mendatangi sesuatu dalam
konteks belajar Lawson mengartikan pendekatan sebagai cara atau strategi yang
digunakan pendidik untuk menunjang keefektifan, keefesienan, dalam proses
pembelajaran materi tertentu[10]
Pendekatan
pembelajaran adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi menguatkan dan
melatari metode pemebelajaran. Pendekatan pemebelajaran juga
dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap proses
pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi , menginspirasi, menguatkan
dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Pendekatan
juga dapat di artikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
suatu proses pembelajaran. jadi strategi dan metode pmbelajaran yang
di gunakan tergantung pada pendekatan tertentu. [11]
Sesuai dengan definisi pendekatan
pembelajaran di atas dapat dipahami bahwa pendekatan pembelajaran merupakan
cara yang digunakan pendidik dalam melakukan proses pembelajaran yang dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
Dilihat dari
pendekatann pembelajaran terdapat dua jenis yaitu
pendekatan pembelajaran yang berorientasi
atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan pendekatan
pembelajaran yang berorientasi pada guru ( tacher centered approach).
a).
Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered approach).
Pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa manajemen dan pengelolaan pembelajaran di
tentukan oleh siswa. Siswa pada pendekatan ini memilki kesempatan yang terbuka
untuk melakukan aktivitas sesuai dengan minat dan keinginan nya. Pendekatan ini menurunkan strategi pembelajaran discoveri
dan inkuiri serta pembelajaran induktif yakni pembelajaran yang berpusat pada
siswa.
b). bahwa
menajemen dan pengelolan pembelajaran di tentukan sepenuh nya oleh guru. Peran
siswa dalam pendekatan ini hanya melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan
petunjuk guru. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi
pembelajaran langsung (direct instruction ), pembelajaran deduktif atau pembelajaran
ekspositori .[12]
4.
Model
Pembelajaran
Model diartikan sebagai kerangka
konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Model dapat
dipahami sebagai: (1) suatu tipe atau desain; (2) suatu deskripsi atau analogi
yang dipergunakan untuk membantu proses evaluasi sesuatu yang tidak dapat
dengan langsung diamati; (3) suatu sistem asumsi-asumsi, data-data yang dipakai
untuk menggambarkan suatu obyek atau peristiwa; (4) suatu desain yang
disederhanakan dari suatu sistem kerja; (5) suatu deskripsi suatu sistemm yang
mungkin; (6) penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan menunjukkan
sifat bentuk aslinya.[13]
Model pembelajaran adalah bentuk
atau tipe kegiatan yang digunakan untuk menyampaikan bahan ajar oleh guru
kepada siswa. Di dalam model pembelajaran terdapat unsur: (1) filosofi atau
teori yang menjadi landasan atau ruh dari rumusan teoritis dan praktis sebuah
metode pembelajaran; (2) rumusan teoritis metode pembelajaran; dan (3) prosedur
praktis penerapan metode pembelajaran. Model
pembelajaran yang ideal adalah model yang mengeksplorasi pengalaman belajar
efektif, yaitu pengalaman belajar yang memungkinkan siswa/seorang mengalami
atau berbuat secara langsung dan aktif dalam sebuah lingkungan belajarnya.
Siswa diberi kesempatan yang luas untuk melihat, memegang, merasakan dan
mengaktifkan lebih banyak indera yang dimilikinya.[14]
Jadi yang dimaksud dengan model
pembelajaran di sini adalah tipe atau jenis kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam proses
pembelajaran, sehingga dengan penetapan
tipe pembelajaran dalam sebuah proses pembelajaran akan membantu guru dan siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran
Beberapa model pembelajaran yang
dapat membuat siswa aktif dan dapat dijadikan acuan pengajaran keterampilan di
kelas, antara lain:
a. Model Pembelajaran Kolaborasi (Collaboration Learning)
b. Model Pembelajaran Individual (Individual Learning)
c. Model Pembelajaran Teman Sebaya (Peer Learning)
d. Model Pembelajaran Sikap (Affective Learning)
e. Model Pembelajaran Bermain (Game)
f. Model Pembelajaran Kelompok (Cooperative Learning)
g. Model Pembelajaran Mandiri (Independent Learning)
Berdasarkan teori-teori bealajar dapat ditentukan beberapa pendekatan
pembelajaran, dan berdasarkan pendekatan tadi selanjutnya dapat ditentukan
beberapa model pembelajaran. Adapun model-model pembelajaran itu digolongkan
menjadi empat model utama, yaitu:
a.
Model Interaksi Sosial
Dalam model ini tercakup beberapa jenis strategi pembelajaran,
yakni:
(1) Kerja kelompok
(2) Pertemuan kelas
(3) Pemecahan masalah sosial atau inquiry sosial
(4) Model laboratorium
(5) Model pengajaran yurisprudensi
(6) Bermain peran
(7) Simulasi sosial
b. Model Proses Informasi (Information Processing Models)
Model proses informasi meliputi beberapa strategi pembelajaran, yakni:
(1) Mengajar induktif
(2) Latihan inquiry
(3) Inquiry keilmuam
(4) Pembentukan konsep
(5) Model pengembangan
(6) Advanced organizer model
c. Model Personal (Personal Models)
Model pembelajaran personal terdiri
dari 4 jenis strategi pembelajaran, ialah:
(1) Pengajaran non direktif
(2) Latihan kesadaran
(3) Sinektik
(4) Sistem konseptual
5.
Metode
Pembelajaran
a.
Pengertian metode
Kata metode berasal dari bahasa Arab
yaitu thuriquh yang berarti langkah-langkah strategis yang dipersiapkan untuk
melakukan suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan maka strategi
tersebut haruslah diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka pengembangan
sikap mentaldan kepribadian agar peserta didik menerima pelajaran dengan mudah,
efektif dan dapat dicerna dengan baik.[17]
Pengertian metode menurut istilah
dapat dilihat dari beberapa pendapat para ahli di antaranya:
·
Menurut Hasan Langgulung metode adalah cara atau jalan yang harus
dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan.
·
Menurut Abd. Al Rahman Ghunaimah metode adalah cara-cara yamg
praktis dalam mencapai tujuan pengajaran.
·
Menurut Ahmad Tafsir metode adalah cara yang paling tepat dan cepat
dalam mengerjakan mata pelajaran.[18]
·
Menurut Al-Ahrasy metode adalah jalan yang diikuti untuk memberikan
pengertian kepada peserta didik tentang segala macam metode dalam berbagai
pelajaran.[19]
Beberapa pengertian metode di atas
memberikandapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan metode di sini adalah jalan
atau cara yang digunakan pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran
b.
Prinsi-Prinsip Metode Mengajar
Ada beberapa prisnsip metode
mengajar yang harus diperhatikan, di antaranya:
·
Harus memanfaatkan teori kegiatan belajar mandiri. Belajar
merupakan akibat dari kegiatan peserta didik. Menurut prinsip ini seorang
belajar melalui reaksi atau melalui kegiatan mandiri yang merupakan landasan
dari semua pembelajaran
·
Harus memanfaatkan hukum pembelajaran. Hukum-hukum dasar menyangkut
kesiapan latihan dan akibat, harus dipertimbangkan dengan baik dalam segala
jenis pembelajaran
·
Harus berawal dari apa yang sudah diketahui peserta didik.
memanfaatkan pengalaman masa lalu peserta didik yang memiliki unsur-unsur sama
dengan unsur-unsur materi pemeblajaran.
·
Harus berdasarkan atas teori dan praktek yang terpadu dengan baik
yang bertujuan menyatukan kegiatan pembelajaran.
·
Harus memperhatikan perbedaan-perbedaan individual dan menggunakan
prosedur-prosedur yang sesuai dengan ciri-ciri kebutuhan, minat, serta
kematangan mental dan fisik.
·
Harus meransang kemampuan berfikir dan nalar peserta didik.
·
Harus disesuaikan dengan kemajuan peserta didik dalam hal
jketerampilan, kebiasaan, pengetahuan, gagasan dan siskap peserta didik, karena
semua ini dasar dalam psikologi perkembangan.[20]
c.
Faktor-Faktor yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih Metode Mengajar
Adapun faktor-faktor yang harus
diperhatikan adalah:
· Tujuan yang hendak dicapai
Tujuan pendidikan dan pengajaran merupakan
sasaran yang ingin di capai setelah melakukan proses pembelajaran. Guru harus
mengetahui dengan jelas tujuan tersebut, sehingga guru bisa memilih kriteria
metode mana yang sesuai untu digunakan dalam mengajar.
· Peserta didik
Dalam memilih metode guru harus
memperhatikan kemampuan peserta didik. Karena ada metode mengajar yang
membutuhkan pengetahuan dan kecekatan peserta didik misalnya metode diskusi
yang menuntut peserta didik bisa menilai benar atau salahnya pendapat yang
disampaikan teman-temanya.
· Bahan pelajaran
Bahan pelajaran merupakan materi
yang akan disampaikan kepada peserta didik. Ini juga perlu diperhatikan dalam
memilih metode, sebab dalam menetapkan metode guru harus menyesuaikannya dengan
materi yang akan disampaikan. Materi tentang keterampilan tidak disampaikan
guru hanya dengan metode ceramah.
· Fasilitas
Untuk menetapkan metode mengajar, guru harus mempertimbangkan
fasilitas yang akan menunjang metode yang akan digunakan tersebut. Pada umumnya
sekolah yang kurang fasilitasnya cendrung memakai metode ceramah dalam
mengajar.
· Situasi yang dimaksud di dini adalah keadaan
peserta didik , keadaan guru, dan keadaan kelas yang berdekatan dengan kelas
lain.
· Partisipasi
Partisipasi merupakan keaktifan
siswa dalam belajar. Untuk mengaktifkan anak secara menyeluruh guru sebaiknya
menggunakan metode kerja kelompok.
· Guru
Guru merupakan komponen utama yang
harus memahami metode yang akan dipakai dalam mengajar. Sebab guru yang akan
melakukannya, kalau guru tidak memahaminya bagaimana mungkin metode tersebut
bisa dipakai dalam pembelajaran.
· Kelebihan dan kelemahan metode
Setiap metode memiliki kelebihan dan
kekurangan, oleh sebabitu guru harus mempertimbangkan kapan metode itu
digunakan sendiri-sendiri dan kapan di gunakan secara kombinasi antara satu
metode dengan metode lainnya.[21]
d.
Bentuk-Bentuk Metode Mengajar
Banyak sekali bentuk-bentuk metode
yang bisa dipakai untuk menyampaikan materi pelajaran, namun di sini pemakalah
hanya membahas sebagian dari metode tersebut seperti:
·
Metode ceramah
Metode ceramah merupakan suatu cara
pengajian atau penyampaian informasi melalui penuturan secara lisan oleh
pendidik kepada peserta didik.
·
Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah satu cara
mengajar diman guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik tentang
materi pelajaran yang diajarkan atau materi yang telah mereka baca.
·
Metode diskusi
Metode diskusi merupakan cara
menyampaikan bahan pembelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk membahas dan menganalisa secara ilmiah, membuat kesimpulan dan
menyusun alternatif untu pemecahan satu masalah.[22]
6 Teknik dan Taktik Pembelajaran
Selain beberapa istilah di atas ada
juga istilah “teknik pembelajaran” dan “taktik pembelajaran”. Menurut Sudrajat
teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu
metode secara spesifik. Misalnya, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan
jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya
secara teknis akan berbeda dengan pengguaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.[23]
Jadi yang dimaksud dengan teknik pembelajaran
adalah cara yang dilakukan pendidik dalam menggunakan metode pembelajaran yang
akan digunakan dalam proses pembelajaran
Taktik pembelajaran merupakan gaya
seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang
sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode
ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya.
Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena
memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi
kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu
elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya
pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai
dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan.
Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekaligus juga seni
(kiat).[24]
Dari pengertian taktik pembelajaran dapat disimpulkan bahwa taktik
pembelajaran merupakan seni atau gaya seorang pendidik dalam menggunakan metode
dan teknik pembelajaran
7 Gaya Pembelajaran
Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang
murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir dan
memecahkan so’al tidak semua orang mengikuti cara yang sama, masing-masing
menunjukkan perbedaan gaya belajar ini terkait dengan pribadi seseorangyang
juga dipengaruhi oleh pendidikan dan riwayat perkembangannya
Jadi
gaya belajar merupakan seni belajar yang dimiliki oleh masing-masing
siswa, antara siswa satu dengan yang
lainnya memiliki gaya belajar yang sama dan ada juga yang berbeda
Dari
sekian banyak gaya belajar yang ada di
sini akan dikemukakan tiga gaya belajar menurut tipe yaitu: pertama field
dependence-field independence yakni gaya belajar yang banyak dipengaruhi oleh
lingkungan atau bergantung pada lingkungan dan gaya belajar yang tidak atau kurang
dipengaruhi oleh lingkungan, kedua implusif-reflektif yaitu implusif seseorang
yang mengambil keputusan dengan cepat tanpa memikirkannya secara mendalam dan
reflektif seseorang yang mempertimbangkan segala alternatif sebelum mengambil
keputusan dalam situasi yang tidak mempunyai penyelesaian yang mudah, dan yang
ketiga preseptif-sistematis yakni preseptif adalah orang yang mengumpulkan
informasi mencoba mengadakan organisasi terhadap yang diterimanya, ia
memperhatikan informasi yang diterimanya dan memperhatikan hubungan-hubungan di
antaranya, seorang yang preseptif akan menjadikan informasi yang diterimanya
menjadi satu kebulatan informasi yang saling berkaitan, lawan dari preseptif
adalah reseptif yaitu orang yang lebih memperhatikan detail atau rincian
informasi dan tidak berusaha membulatkan informasi-inforamasi yang diterimanya
sistematis yaitu orang yang mencoba melihat struktur suatu maslah dan bekerja
sistematis dengan data atau informasi untuk memecahkan suatu persoalan, lawan
dari sistematis adalah intuitif yaitu orang yang langsung mengemukakan jawaban
tertentu tanpa menggunakan informasi secara sistematis[25]
C.
PENUTUP
1 Kesimpulan
Berdasarkan
uraian makalah di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran
seorang pendidik harus memahami beberapa hal yang dapa menunjang keberhasilan
pembelajaran seperti desain pembelajaran yaitu merancang sebuah pembelajaran
dengan sebaik mungkin, strategi pembelajaran yaitu seni seorang pendidik dalam
merencanakan sebuah pembelajaran, pendekatan yaitu cara seorang pendidik
menghampiri peserta didik dalam pembelajaran, model pembelajaran yaitu tipe
pembelajaran yang dipakai pendidik dalam proses pembelajaran, metode jalan atau
cara yang digunakan pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran, teknik pembelajaran
yaitu cara yang digunakan pendidik dalam menggunakan metode pembelajaran,
taktik pembelajaran yaitu cara yang digunakan pendidik dalam menggunakan metode
dan teknik pembelajaran, dan gaya belajar merupakan tipe belajar yang
dimilkioleh masing-masing siswa, ada yang sama ada juga yang berbeda
2 Saran
Setelah membahas makalah ini diharapkan kita semua memahami apa
yang di maksud dengan desain, strategi, pendekatan, model, metode, teknik,
takti, dan gaya dalam proses belaja mengajar saya sadari makalah ini belum
sempurna seperti yang diharapkan, oleh sebab itu saran dari dosen pembimbing
dan kawan-kawan sangat diperlukan untuk kesempurnaan makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah,Syaiful,
Bahari, dan Zain, Aswan, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2010
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan
Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2011
Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber
Pembelajaran, Jakarta: PT .Prestasi Pustakaraya
Nasution, S, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan
Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011
Ramayulis,
Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:Kalam Mulia, 2013
Sanjaya,
Wina, Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009
Sanjaya,
Wina, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group,
2008
Syah,
Muhibbin, Psikologi Pendidikan,
Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2011
Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung:
ALFABETA, 2010
Sukardi, Ismail, Model dan Metode
Pembelajaran Modern: Sebuah Pengantar, Palembang: TUNAS GEMILANG, 2011
Zubedi, Desain Pendidikan Karakter, Jakarta: Prenada Media,
2013
[1]Naskah Asli Dapat Dipesan Via email di buku tamu