BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Pada akhir usia sekolah, anak segera memasuki masa
yang disebut dengan “ pubertas“ (berasal dari bahasa latin “pubescere”, artinya
mendapat rambut kemaluan), yakni masa awal terjadinya pematangan seksual. Dalam
rangkaian proses perkembangan seseorang, masa puber tidak mempunyai tempat yang
jelas. Sulit membedakan antara masa puber dengan masa remaja karena masa puber
adalah bagian dari masa remaja dan pubertas sering dijadikan sebagai pertanda
awal seseorang memasuki masa remaja. Ketika seorang anak mengalami pubertas,
berarti dia anggap sudah memasuki masa remaja, yakni masa transisi dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa.
Meskipun sering tidak mempunyai tempat yang jelas
dalam rangkaian proses perkembangan manusia, masa pubertas mempunyai arti
khusus dalam kehidupan seseorang. Betapa tidak, pada masa pubertas inilah
terjadi perubahan-perubahan besar dan dramatis dalam perkembangan seorang anak,
baik dalam pertumbuhan atau perkembangan fisik, kognitif, maupun dalam perkembangan
psikososial anak.
Waktu datngnya masa pubertas tidak dapat diketahui
secara pasti. Ada anak-anak yang memulai masa pubertasnya pada usia yang lebih
awal dan ada pula yang lebih belakangan. Biasanya, anak perempuan mulai
memasuki masa pubertas lebih awal 2 tahun dibandingkan dengan anak laki-laki.
Menurut sejumlah ahli perkembangan, pada anak perempuan pubertas terjadi
sekitar usia 10 tahun, sedangkan pada anak laki-laki terjadi pada usia sekitar
12 tahun.
B.
Rumusan dan Batasan Masalah
1.
Rumusan Masalah
a.
Bagaimana ciri-ciri masa puber?
b.
Seperti apa perubahan motoik, bahasa, dan emosi anak usia puberta
c.
Bagaimana perkembangan moral, soaial, dan agama pada usia puberitas
d.
Apa saja bahaya dari pubertas itu
2.
Batasan Batasal
Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka batasan
masalahnya adalah sebagai berikut:
a.
Ciri-ciri masa puber?
b.
Perubahan motoik, bahasa, dan emosi anak usia puberta
c.
Perkembangan moral, soaial, dan agama pada usia puberitas
d.
Bahaya dari pubertas itu
BAB II
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN PADA MASA PUBER
A.
Ciri-ciri Masa Puber
Pubertas adalah periode dalam
rentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari makhluk aseksual menjadi
makhluk seksual. Seperti diterangkan Root “Masa puber adalah suatu tahap dalam
perkembangan dimana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan
reproduksi. Tahap ini disertai dengan perubahan-perubahan dalam pertumbuhan
somatis dan perspektif psikologis”.[1]
Pubertas
adalah masa ketika
seorang anak mengalami
perubahan fisik, psikis, dan
pematangan fungsi seksual.
Masa pubertas dalam
kehidupan kita biasanya
dimulai saat berumur delapan hingga sepuluh
tahun dan berakhir lebih
kurang di usia
15 hingga 16
tahun. Pada masa
ini memang pertumbuhan
dan perkembangan berlangsung dengan
cepat. Pada perempuan pubertas
ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki
ditandai dengan mimpi basah.[2]
Masa puber adalah periode yang unik dan khusus yang
ditandai oleh perubahan-perubahan perkembangan tertentu yang tidak jelas dalam
tahap-tahap lain dalam rentang kehidupan. Ciri-ciri masa puber :
1.
Masa Puber
Adalah Periode Tumpang Tindih
Masa puber harus dianggap sebagai periode tumpang
tindih karenamencakup tahun-tahun akhirmasa kanak-kanak dan tahun-tahun awal
masa remaja. Sampai anak matang secara seksual, ia akan dikenal sebagai “ Anak
Puber.” Setelah matang secara seksual, anak dikenal sebagai “Remaja” atau
”Remaja Muda.”
2.
Masa Puber
Adalah Periode yang Singkat
Dibandingkan dengan banyaknya perubahan yang terjadi
di dalam maupun di luar tubuh, masa puber relatif merupakan periode yang
singkat, sekitar dua sampai empat tahun. Anak yang mengalami masa puber selama
dua tahun atau kurang dianggap sebagai anak yang “ cepat matang,” sedangkan yang
memerlukan tiga sampai empat tahun untuk menyelesaikan peralihan menjadi dewasa
dianggap sebagai anak yang “ lambat matang.” Sebagai kelompok, anak perempuan
cenderung lebih cepat matang daripada kelompok anak laki-laki, tetapi terdapat
perbedaan yang mencolok dalah setiap kelompok.
3.
Masa Puber
Dibagi dalam Tahap-tahap
Meskipun masa puber relatif merupakan periodeyang
singkat dalam rentang kehidupan, namun biasanya dibagi menjadi tiga tahap,
yaitu:
o
Tahap
Prapuber
Tahap ini
merupakan tumpang tindih dengan satu atau dua tahun terakhir masa kanak-kanak
pada saat anak dianggap sebagai “ prapuber”, yaitu bukanlah seorang anak tetapi
belum juga seorang remaja, tetapi bisa disebut tahap pematangan.
o
Tahap Puber
Tahap ini terjadi pada garis pembagi antara masa
kanak-kanak dan masa remaja, saat dimana kriteria kematangan seksual muncul
haid pada anak perempuan dan pengalaman akan mimpi basah pertama kali di malam
hari pada anak laki-laki.
o
Tahap
Pascapuber
Tahap ini bertumpang tindih denga tahun pertama atau
tahun kedua remaja.Selama tahap ini, ciri-ciri seks skunder telah berkembang
baik dan organ-organ seks telah berkembang dengan matang.[3]
4.
Masa Puber
Merupakan Masa Pertumbuhan dan Perubahan yang Pesat
Perubahan-perubahan pesat yang terjadi selama masa
puber menimbulkan keraguan, perasaan tidak mampu dan tidak nyaman, dan dalam
banyak kasus mengakibatkan perilaku yang kurang baik. Dalam membahas
perubahan-perubahan ini, Dunbar menyatakan:
Selama
periode ini anak yang sedang berkembang mengalami berbagai perubahan dalam
tubuh, perubahan dalam status termasuk penampilan, pakaian, milik, jangkauan
pilihan, dan perubahan dalam sikap terhadap seks dan lawan jenis. Kesemuanya
meliputi hubungan orang tua–anak yang berubah dan perubahan dalam
peraturan-peratuaran yang dikenakan kepada anak muda.
Pesatnya
pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi selama masa puber pada umumnya
disebut sebagai“ remaja tumbuh pesat.”
5.
Masa Puber
Merupakan Fase Negatif
Bertahun-tahun yang lalu, Charlotte Buhler menamakan
masa puber sebagai fase negatif. Istilah fase menunjukkan periode
yang berlangsung singkat, negatif berarti bahwa individu mengambil sikap
“anti” terhadap kehidupan atau kelihatannyakehilangan sifat-sifat baik yang
sebelumnya sudah berkembang.
Terdapat
bukti bahwa sikap dan perilaku negatif merupakan ciri dari bagian awal masa
puber dan yang terburuk dai fase negatif ini akan berakhir bila individi secara
seksual menjadi matang.
6.
Pubertas
Terjadi pada Berbagai Usia
Purbetas dapat terjadi setiap saat antara usia lima
atau enam tahun dan sembilan belas tahun. Tetapi, rata-rata anak perempuandalam
kebudayaan Amerika saat ini menjadi matang secara seksualpada tiga belas tahun,
dan rata-rata anak laki=laki setahun kemudian. Variasi pada usia saat
terjadinya pubertas dan dalam waktu yang diperlukan untuk proses ini
menimbulkan banyak masalah pribadi maupun sosial bagi anak laki-laki dan
perempuan.[4]
B.
Perkembangan Motorik, Bahasa, dan Emosi Pada Masa Puber
1.
Motorik
Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat
tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi
reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya
adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan.
Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna meningkatkan
kemampuan kognitif
2.
Bahasa
Pada saat seorang bayi terlahir di dunia, ia sudah
diciptakan dengan milliaran jaringan sel otak yang sangat luar biasa. Hal ini
menjadi pondasi penting bagi perkembangan kognitifnya kelak. Perkembangan
kognitif (cognitive development) didefinisikan sebagai suatu pola
perubahan dalam kemampuan-kemampuan mental, seperti; belajar, perhatian,
ingatan, bahasa, berpikir, penalaran dan kreativitas.
Sedangkan menurut Muhibin Syah perkembangan Konitif (cognitive
development) adalah perkembangan fungsi intelektual atau proses
perkembangan kemampuan/kecerdasan otak anak. Juga diseut perkembangan kognitif
adalah salah satu aspek perkembangan peserta didik yang berkaitan dengan
pengetahuan, yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana
individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya. Sehingga kemampuan kognitif
dapat dipahami sebagai kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks serta
kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah.[5]
3.
Emosi
Kemurungan, merajuk, redakan amarah, dan kecenderungan untuk
menangis karena hasutan yang sangat kecil merupakan ciri-ciri bagian awal masa
puber. Pada masa ini anak merasa khawatir, gelisah, dan cepat marah. Sedih,
mudah marah, dan suasana hati yang negatif sangat sering terjadi selama masa
prahaid dan awal periode haid.[6]
C.
Perkebangan Moral, Agama, dan Sosial Pada Masa Puber
1.
Moral
Pada usia sekolah
dasar, anak sudah dapat mengikuti peraturan atau tuntunan-tuntunan dari
orangtua atau lingkungan sosialny. Pada akhir usia ini, anak sudah memahami
alasan yang mendasari suatu peraturan. Disamping itu, anak sudah dapat
mengasosiasikan setiap perilaku dengan konsep benar-salah atau baik-buruk.[7]
Sikap dan prilaku moral Masa Akhir Kanak-kanak
a. Perkembangan kode
moral, Pada akhir masa kanak-kanak seperti halnya awal masa remaja, kode moral
sangat dipengaruhi oleh standar moral dari kelompok dimana anak
mengidentifikasikan diri.
b. Peran disiplin dalam
pengambangan moral, Kalau disiplin dibutuhkan dalam perkembangan, haruslah
disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak.
c. Perkembangan suara
hati, Istilah suara hati berarti suatu reaksi khawatir yang terkondisi terhadap
situasi dan tindakan tertentu yang telah dilakukan dengan jalan menghubungkan
perbuatan tertentu dengan hukuman.
d. Pelanggaran hukum pada
akhir masa kanak-kanak, Pelanggaran menjadi semakin berkurang. Menurunnya
pelanggaran mungkin karena adanya kematangan, baik fisik maupun psikologis,
tetapi lebih sering karena kurangnya tenaga yang merupakan ciri pertumbuhan
yang pesat yang mengiringi bagian awal dari masa puber. Banyak anak prapuber
yang sama sekali tidak mempunyai tenaga untuk menjadi nakal.[8]
2.
Agama
Pada masa ini,
perkembangan penghayatan keagamaanya di tandai dengan ciri-ciri sebagai berikut
:
a. Sikap keagamaan bersifa
reseptif disertai dengan pengertian.
b. Pandangan dan paham
ketuhanan diperolehnya secara rasional berdasarkan kaidah logika yang
berpedoman pada indikator alam semesta sebagai manifestasi dari keagungannya.
c. Penghayatan secara
rohaniyah semakin mendalam, pelaksanaan kegiatan ritual diterimanya sebagai
keharusan moral.[9]
3.
Sosial
Anak puber seringkali tidak mau bekerjasama, sering membantah dan
menentang. Permusuhan terbuka antara dua jenis kelamin berlainan diungkapakan
dalam kritik dan komentar-komentar yang merendahkan. Dengan berlanjutnya masa
puber, anak kemudian menjadi ramah, lebih dapat bekerja sama dan lebih sabar
kepada orang lain.[10]
D.
Bahaya-bahaya Pada Masa Puber
Dapat dimengerti bahwa akibat yang luas dari masa
puber pada keadaan fisik anak juga mempengaruhi sikap dan perilku. Namun ada
bukti yang menunjukkan bahwa perubahan dalam sikap dan perilaku yang terjadi
pada saat ini lebih merupakan akibat dari perubahan sosial daripada perubahan
kelenjar yang berpengaruh pada keseimbagan tubuh. Semakin sedikit simpati dan
pengertian yang diterima anak puber dari orang tua, kakak-asik, guru-guru dan
teman-teman, dan semakin besarnya harapan sosial pada periode ini, semakin
besar akibat psikologis dari perubahan-perubahan fisik.
Perubahan masa puber terhadap sikap dan perilaku yang
paling umum, paling serius, dan paling kuat seperti dipaparkan dibawah ini.
1.
Ingin
Meyendiri
Kalau perubahan pada masa puber mulai terjadi
anak-anak biasanya menarik diri dari teman-temannya dan dari berbagai kegiatan
keluarga dan sering bertengkar dengan teman-teman dan anggota keluarga. Gejala
menarik diri ini mencakup ketidakinginan berkomunikasi dengan orang-orang lain.
2.
Bosan
Anak puber bosan dengan permainan yang sebelumnya amat
digemari, tugas-tugas sekolah,kegiatan sosial dan kehidupan pada umumnya.
Akibatnya, anak sedikit sekali bekerja sehingga prestasi diberbagai bidang
cenderung menurun.
3.
Inkoordinasi
Pertumbuhan pesat dan tidak seimbang mempengaruhi pola
koordinasi gerakan dan anak akan merasa kikuk dan janggal selama beberapa
waktu. Setelah pertumbuhan melambat, koordinasi akan membaik secara bertahap.
4.
Antagonisme
sosial
Anak puber seringkali tidak mau bekerja sama, sering
membantah dan menentang. Permusuhan terbuka antara dua jenis kelamin berlainan di
ungkapkan dalam kritik dan komentar-komentar yang merendahkan. Dengan
berlanjutnya masa puber, anak kemudian menjadi lebih ramah, lebih dapat bekerja
sama dan lebih sabar kepada orang lain.
5.
Emosi yang
meninggi
Kemurungan, merajuk, ledakan amarah dan kecenderungan
untuk menangis karena hasutan yang sangat kecil merupakan ciri-ciri bagian awal
masapuber. Pada masa ini anak merasa khawatir, gelisah dan cepat marah. Sedih,
mudah marahn suasana hati yang negatif sangat sering terjadi selama masa
prahaid dan awal periode haid. Dengan semakin matangnya keadaan fisik,
ketegangan mulai berkurang dan anak sudah mulai mampu mengendalikan emosinya.
6.
Hilangnya
kepercayaan diri
Anak-anak yang tadinya sangat yakin pada diri sendiri,
sekarang menjadi kurang percaya diri dan takut akan kegagalan karena daya tahan
fisik menurun dan karena kritik yang bertubi-tubi dari orang tua dan
teman-temannya. Banyak anak laki-laki dan perempuan setelah masa puber
mempunyai perasaan rendah diri.
7.
Terlalu
sederhana
Perubahan tubuh yang terjadi selama masa puber
menyebabkan anak menjadi sangat sederhana dalam segala penampilannya karena
takut orang lain akan memperhatikan perubahan yang dialaminya dan memberi
komentar yang buruk.
Pada umumnya pengaruh masa puber lebih banyak pada
anak perempuan dari pada anak laki-laki, sebagian disebabkan karena anak
perempuan biasanya lebih cepat matang dari pada anak laki-laki dan sebagian
karena banyak hambatan-hambatan sosial mulai di tekankan pada perilaku anak
perempuan justru pada saat anak perempuan mencoba untuk membebaskan diri dari
berbagai pembatasan. Karena mencapai masa puber lebih dulu.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Akhir masa kanak-kanak
berlangsung dari enam tahun sampai anak mencapai kematangan seksual, yaitu
sekitar 13 tahun bagi anak perempuan dan 14 tahun bagi anak laki-laki oleh
orangtua disebut masa menyulitkan. Oloeh para pendidik disebut usia “sekolah
dasar” dan oleh ahli psikologi disebut “usia kelompok” atau “usia kreatif”.
Masa ini disebut “usia
kelompok” karena anak berminat akan kegiatan dengan teman-teman dan ingin
menjadi bagian dari kelompok yang mengharapkan anak untuk menyesuaikan diri
dengan pola perilaku. Pada masa ini sebgaian anak mengembangkan kode moral yang
dipengaruhi oleh standar moral kelompoknya dan hati nurani yang membimbingnya
sebagai pengganti pengawasan dari luar yang pada waktu anak masih kecil,
sekalipun demikian pelanggaran rumah di sekolah dan di lingkungan.
Masa
pubertas merupakan peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pubertas yang
terjadi pada masa remaja sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologi
anak. Pengawasan orang tua sangat dibutuhkan agar perkembangan pubertas anak
dapat berkembang dengan baik.Ciri-ciri fisik yang dialami anak pada masa
pubertas akan membuat anak sedikit mengalami kepanikan untuk itu orang tua
harus segera sigap dalam menununtun anaknya. Perubahan sikap dan perilaku anak
akan mengalami perubahan pada masa ini, apabila orang tua tidak mengawasi
dengan baik maka anak akan melakukan perbuatan yang diluar batas.
B.
Saran
Penyusun mengakui bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
kelemahan dan kekurangan yang semestinya perlu ditambah dan diperbaiki. Uraian
dan contoh yang diambil masih sangat kurang. Oleh sebab itu, segala masukan
yang bersifat positif sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini
dimasa yang akan datang. Harapan penyusun semoga inti dari permasalahan yang
kita bahas ini dapat dipraktikkan di kehidupan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Desmita, Psikologi Perkembangan, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005.
Hurlock. Elizabeth, B. Psikologi Perkembangan. Jakarta:
Erlangga, t.th
Makmun, Abin Syamsudin, Psikologi Kependidikan, 1997
Maria. U. Kenakalan remaja. 2009. Available
from : URL:http://www.damandiri.or.id
Tahja, Yuridika, Psikologi Perkembangan, Jakarta : Pernada
Media Group, 2011
Yusuf. Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung
: PT Remaja Rosdakarya, 2011
Zulkifli. L., Psikologi
Perkembangan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992.
http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/remaja.html
http://www.blogger.com/profile/13723775809320657298
https://plus.google.com/110881745974479977640