KATA PENGANTAR
Segala puji
penulis ucapkan kepada Allah
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan
makalah ini, kemudian Sholawat dan Salam kepada nabi Muhammad selaku junjungan kita yang selalu kita harapkan syafaatnya.
Bahasa
merupakan alat untuk berintraksi dan berkomunikasi dengan baik kepada sesama
manusia, bahasa merupakan budaya yang terus berkembang sesuai kondisi zaman
yang ada, sebab bahasa itu akan berubah sesuai keadaan masyarakat yang
menggunakan bahasa itu sendiri.
Dikarenakan
kepentingan bahasa itulah maka penulis pada kali ini akan membahas tentang
kalimat efektif, sebab tidak semua ucapan yang digunakan setiap harinya belum
tentu benar sesungguhnya seperti yang telah diatur dalam tata bahasa yang ada,
semoga tulisan makalah ini berguna bagi pembaca sekalian, terutama bagi
mahasiswa.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipakai oleh masyarakat. Dalam bahasa
terdapat ide, gagasan pikiran, dan perasaan yang mewakili diri seseorang.
Setiap gagasan pikiran atau konsep yang dimiliki seseorang pada prakteknya
harus dituangkan kedalam bentuk kalimat.
Kata-kata yang digunakan dalam membentuk kalimat haruslah dipilih dengan
tepat. Kalimat yang jelas dan baik akan mudah dipahami orang lain.
Kalimat yang demikian disebut dengan kalimat efektif. Sebuah kalimat efektif
haruslah secara tepat dapat mewakili keinginan penulis, oleh karena itu
harus disusun secara sadar untuk mencapai daya informasi yang diinginkan oleh
penulis terhadap pembacanya. Melalui kalimat efektif dapat disampaikan gagasan
pikiran, ide dan pendapat dengan tepat ke dalam kalimat yang
bersih sehingga orang lain akan dengan tepat dapat menerima seperti yang diharapkan. Sebuah kalimat dikatakan efektif apabila mencapai sasarannya dengan baik sebagai alat komunikasi.
bersih sehingga orang lain akan dengan tepat dapat menerima seperti yang diharapkan. Sebuah kalimat dikatakan efektif apabila mencapai sasarannya dengan baik sebagai alat komunikasi.
Keterampilan menggunakan perangkat kebangsaan dalam menulis merupakan
keterampilan pokok yang harus dimiliki, disamping keterampilan menyajian dan
keterampilan menata perwajahan. Tanpa kemauan menggunakan bahasa, mustahil
dapat mencapai suatu tulisan yang baik.
Makalah ini penulis buat untuk
menambah wawasan calon pendidik dalam menyusun berbagai karangan/tulisan
ilmiah, yang keseluruhannya menggunakan kata-kata/bahasa, kalimat yang sesuai
dengan penggunaan yang tepat.
B.
Rumusan dan Batasan Masalah
1.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka
dapat dirumuskan bahwa rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
a.
Apa
pengertian kalimat efektif?
b.
Seperti
apa ciri-ciri kalimat efektif?
c.
Bagaimana
penggunaan kalimat efektif?
2.
Batasan Masalah
Dari latar belakang dan rumusan
masalah di atas dapat disimpulkan bahwa batasan masalahnya adalah sebagai
berikut:
a.
Pengertian
Kalimat Efektif
b.
Ciri-ciri
Kalimat Efektif
c.
Penggunaan
Kalimat Efektif
C.
Tujuan Penulisan
Dari latar belakang di atas, maka
penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1. Agar tidak
terjadi kesalahan dalam penggunaan bahasa Indonesia sehingga menjadi baik
dan benar
2. Mengetahui
apa dan bagaimana penggunaan kalimat efektif dalam berbahasa
3. Menjaga
kemurnian bahasa Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF DAN
MEREVISI KALIMAT EFEKTIF
A.
Pengertian dan Ciri Kalimat Efektif
1.
Pengertian
Kalimat Efektif berasal dari dua kata, kalimat yang berarti
kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan.[1]
Poerwadarminta mengartikan Kalimat lebih detail, yaitu: sepatah kata atau
sekelompok kata yang merupakan suatu kesatuan yang mengutarakan suatu pikiran
atau perasaan.[2] Dalam
formulasi lain, kalimat dapat didefenisikan sebagai wujud dari perasaan, sikap,
dan pikiran si pengarang yang akan di komunikasikan dalam bentuk bahasa tulis.[3]
Kata kedua adalah Efektif, yaitu: tepat; manjur; mujarab; tepat guna.[4]
Kalimat efektif menurut terminologi adalah kalimat yang dapat
mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami
oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran
kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar
atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca
dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa
yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
Kalimat dapat dikatakan efektif bila dirasa hidup dan mudah dipahami
oleh pembaca atau pendengar dalam menangkap informasi yang ada dalam kalimat.
Kalimat yang efektif
mempersoalkan bagaimana ia dapat mewakili secara tepat isi pikiran atau
perasaan pengarang/pembicara, bagaimana ia dapat mewakilinya secara segar, dan
sanggup menarik perhatian pembaca dan pendengar terhadap apa yang dibicarakan.[5]
Kalimat efektif juga mampu berusaha agar gagasan pokok selalu mendapat tekanan
dalam pikiran para pembaca.
Jadi kalimat efektif adalah
kalimat yang memenuhi syarat-syarat berikut:
a.
Secara tepat dapat mewakili
gagasan atau perasaan pembicara atau penulis.
b. Sanggup
menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca
seperti yang dipikirkan pembicara atau penulis.
Keraf[6]
menyatakan bahwa kita memerlukan syarat-syarat lain untuk dapat membuat kalimat
yang efektif, yakni: kesatuan gagasan, koherensi yang kompak, penekanan,
variasi, paralelisme, dan penalaran. Sementara menurut Akhadiah[7]
ciri kalimat yang efektif adalah kesepadanan dan kesatuan, kesejajaran bentuk
(paralelisme), penekanan, kehematan dalam menggunakan kata, dan kevariasian
dalam struktur kalimat. Tetapi dalam
makalah ini kita hanya akan membahas salah satu unsur dalam membenuk kalimat
efektif, yakni penalaran atau logika.
2.
Ciri-ciri Kalimat Efektif
Sebuah kalimat
efektif mempunyai ciri khas, yaitu: Kesepadanan struktur, Keparalelan
bentuk, Ketegasan makna, Kehematan kata, Kecermatan Pernalaran, Kepaduan
gagasan, dan Kelogisan bahasa.[8]
a.
Kesepadanan
Kesepadanan
ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai.[9]
Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat
itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan
dengan menghindarkan pemakaian kata depan dilakukan dengan menghindarkan
pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang,
mengenai, menurut, dan sebagainya.
Contoh:
1)
Bagi
semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah (Salah)
2)
Semua
mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah (Benar)
b.
Keparalelan
Keparalelan
adalah kesamaan bentuk kata dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama
menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina.
Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.
Contoh:
1)
Harga
minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes. “kalimat ini tidak
mempunyai kesejajaran, karena dua kata yang mewakili predikat terjadi dari
bentuk yang berbeda, yaitu: dibekukan, dan kenaikan. Kalimat ini
dapat diperbaiki dengan: Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
c.
Ketegasan
Ketegasan atau
penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Ada berbagai
cara untuk melakukan penekanan dalam kalimat.
1)
Meletakkan
kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat. ”Presiden mengharapkan agar
rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya”,
penekanannya ialah Presiden mengharapkan.[10]
2)
Membuat
urutan kata yang bertahap, “bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi
berjuta-juta rupiah telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar”,
seharusnya: “Bukan seratus, seribu, sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah telah
disumbangkan kepada anak-anak terlantar”.
3)
Melakukan
pengulangan kata, “Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan
kelembutan mereka”.
4)
Melakukan
pertentangan ide terhadap yang ditonjolkan, “anak itu tidak malas dan
curang, tetapi rajin dan jujur”.
5)
Menggunakan
partikel penekanan, “saudaralah yang bertanggung jawab”.
d.
Kehematan
Kehematan dalam
kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang
dianggap tidak perlu. Ada beberapa yang kriteria yang perlu diperhatikan.
1)
Menghilangkan
pengulangan subjek, “karena ia tidak diundang, dia tidak datang
ke tempat itu”, dapat diperbaiki dengan “karena tidak diundang, dia tidak
datang ke tempat itu”.
2)
Menghindarkan
pemakaian super ordinat pada hiponimi kata, “ia memakai baju warna merah”,
dapat diperbaiki dengan “ia memakai baju merah”. Karena kata merah
sudah mencakupi kata warna.
3)
Menghindarkan
kesinoniman, “dia hanya membawa badannya saja”, dapat diperbaiki
dengan “dia hanya membawa badannya”. Karena kata hanya bersinonim
dengan saja.
4)
Tidak
menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak, “para tamu-tamu (tidak
baku)”, “para tamu (baku)”.
e.
Kecermatan[11]
Cermat adalah
bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan
kata. “Mahasiswa Perguruan Tinggi yang terkenal itu menerima
hadiah”, kalimat ini memiliki makna ganda, yang terkenal itu Mahasiswa
atau Perguruan Tinggi?. Jadi, dapat diperbaiki dengan “Mahasiswa dari
Perguruan Tinggi terkenal itu menerima hadiah”.
f.
Kepaduan
Kepaduan ialah
kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikan
tidak terpecah-pecah
.
B.
Penggunaan Kalimat Efektif
Kalimat efektif
dalam bahasa Indonesia dapat digunakan kepada beberapa hal, di antaranya:[12]
1.
Memperhatikan
bentuk Gramatikal, contoh: kami semua menghadiri rapat di kantor. kata “semua” telah menunjukkan
jamak (berarti jamak) sehingga tidak memerlukan kata “semua”. jadi, kalimat
efektifnya adalah: kami menghadiri rapat di kantor.
2.
Tidak
menggunakan kata secara berlebihan dan bertumpang tindih. contoh: pada saat
banjir yang telah lalu, mereka juga menerima bantuan Sembako. penggunaan kata
“pada saat” dan “telah berlalu” pada kalimat di atas terlalu berlebihan, jadi,
seharusnya digunakan salah satu saja, contoh: saat banjir yang lalu, mereka
juga menerima bantuan Sembako.
3.
Tidak
menggunakan kata depan berlebihan, contoh: selain daripada itu, masih banyak
lowongan kerja. kata depan “daripada” tidak perlu dipakai karena penggunaan
kalimatnya tidak jelas dan sebaliknya, seperti “selain itu, masih banyak
lowongan kerja”.[13]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kalimat Efektif
berasal dari dua kata, kalimat yang berarti kesatuan ujar yang mengungkapkan
suatu konsep pikiran dan perasaan. Poerwadarminta mengartikan Kalimat lebih
detail, yaitu: sepatah kata atau sekelompok kata yang merupakan suatu kesatuan
yang mengutarakan suatu pikiran atau perasaan. Dalam formulasi lain, kalimat
dapat didefenisikan sebagai wujud dari perasaan, sikap, dan pikiran si
pengarang yang akan di komunikasikan dalam bentuk bahasa tulis. Kata kedua
adalah Efektif, yaitu: tepat; manjur; mujarab; tepat guna.
Kalimat yang efektif
mempersoalkan bagaimana ia dapat mewakili secara tepat isi pikiran atau
perasaan pengarang/pembicara, bagaimana ia dapat mewakilinya secara segar, dan
sanggup menarik perhatian pembaca dan pendengar terhadap apa yang dibicarakan.
Kalimat efektif juga mampu berusaha agar gagasan pokok selalu mendapat tekanan
dalam pikiran para pembaca.
Ciri-ciri Kalimat Efektif
1.
Kesepadanan
2.
Keparalelan
3.
Ketegasan
4.
Kehematan
5.
dll
B.
Saran
Demi kecintaan
terhadap ilmu pengetahuan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun demi perbaikan makalah ini di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin. E. Zaenal dan S. Amran Tasai, 2010. Cermat Berbahasa
Indonesia, Jakarta : Akademika Presindo.
Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2001. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Hamid. Farida, Kamus Ilmiah Populer Lengkap, Surabaya:
Penerbit Apollo.
Keraf, Gorys. 2004. Komposisi.
Semarang: Jakarta: Nusa Indah.
Poerwadarminta. W.J.S., 2002.
Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Sabakti. Alkadiah, dkk. 1991. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Triana. Hetti Waluati, Bahasa Indonesia Dalam Komunikasi Ilmiah.
IAIN IB.
cicoko.blogspot.com/zora/09/penggunaankalimatefektifdalambahasa.html.