A.
PENDAHULUAN
Pembelajaran
adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi
yang terjadi antara guru dan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif
dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk mencapai
tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.
Guru dengan
sadar melakukan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan
segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Harapan yang tidak pernah sirna
dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru
dapat dikuasai anak didik secara tuntas.
Ini merupakan
masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan
anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya, tetapi mereka
juga sebagai makhluk social dengan latar belakang yang berbeda. Paling sedikit
ada tiga aspek yang membedakan anak didik satu dengan yang lainnya, yaitu aspek
intelektual, psikologis, dan biologis.
Ketiga aspek
tersebut diakui sebagai akar permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap
dan tingkah laku anak didik disekolah. Hal itu pula yang menjadikan berat tugas
guru dalam mengelola kelas dengan baik. Keluhan-keluhan guru sering terlontar
hanya karena masalah sukarnya mengelola kelas.
Akibat kegagalan
guru mengelola kelas,tujan pengajaran
pun sukar untuk dicapai. Hal ini kiranya tidak perlu terjadi, karena usaha yang
dapat dilakukan masih terbuka lebar. Salah satu caranya adalah dengan
meminimalkan jumlah anak didik di kelas. Mengaplikasikan beberapa prinsip
pengelolaan kelas. Kelas adalah upaya lain yang tidak bisa diabaikan begitu
saja. Pendekatan terpilih mutlak dilakukan guna mendukung pengelolaan kelas.
Disamping itu juga, perlu memanfatkan beberapa media pendidikan yang telah ada
dan mengupayakan pengadaan media pendidikan baru demi terwujudnya tujuan
bersama.
Media dapat
disebut Efektif jika pemanfaatannya sesuai dengan kebutuhan anak, kemapuan
guru, materi serta kecukupan sarana dan prasarana. Jika yang empat hal ini
tidak sesuai maka media yang dipilih pun tidak akan tepat.
Oleh karena itu
lah tinjauan ini perlu dilakukan untuk meng identifikasi pemanfaatan media
pembelajaran ini dilapangan, ter khusus untuk pembelajaran PAI bagaimana guru
merencanakan, memilih, juga memanfaatkan media.
Juga, tulisan
ini dibuat adalah untuk melengkapi tugas akhir mata kuliah Media Pembelajaran
yang dibimbing oleh bapak C. Dr. PARIADI, S.Pd,.M.Pd.
Terima kasih
yang tak terhingga terus kami sampaikan kepada beliau juga kepada kawan-kawan
yang aktif dengan Mata Kuliah Media Pembelajran di Semester V PAI.
STAI
YAPTIP PASBAR 10 Januari 2014
Penulis
B.
PEMBAHASAN
1. Ciri-ciri Media Pembelajaran
Secara umum,
media pembelajaran identik artinya dengan pengertian “keperagaan” yang berasal
dari kata “raga” yaitu suatu bentuk dapat diraba, dilihat, didengar, diamati
melalui panca indera. Dengan demikian, tekanan utama media adalah terletak pada
“benda” atau “hal-hal yang dilihat dan didengar”. Media pembelajaran diguakan
dalam rangka hubungan [komunikasi] dalam proses pembelajaran antara pengajar
dan pembelajar.
Media
pembelajaran adalah semacam alat bantu belajar mengajar, baik di kelas maupun
di luar kelas. Dalam pengertian lain, media pembelajaran merupakan suatu
“perantara” [medium, media] dan digunakan dalam rangka pendidikan dan
pengajaran. Dengan demikian, media pembelajaran mengandung aspek sebagai alat
dan sebagai teknik yang sangat erat kaitannya dengan metode mengajar .
Dari ciri-ciri
yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan yang maksud dengan media
pembelajaran adalah: sarana, metode, teknik untuk lebih mengefektifkan
komunikasi dan interaksi antara pengajar pembelajar dalam proses pembelajaran
di kelas. Dapat dikatakan bahwa, media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi
menyampaikan pesan [Bovee, 1997]. Jadi, media pembelajaran adalah sebuah alat
yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Sedangkan, pembelajaran adalah proses komunikasi
antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Maka, komunikasi tidak akan
berjalan dengan baik tanpa ada bantuan sarana penyampai pesan atau yang disebut
dengan “media”.
Selain ciri-ciri umum diatas, ada juga
ciri-ciri umum yang lain, diantaranya:
a. Media
pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware
(perangkat keras), yaitu suatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau
diraba dengan panca indera.
b. Media
pembelajaran memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat
lunak) yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan
isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
c. Penekanan
media pembelajaran terdapat pada visual dan audio.
d. Media
pembelajaran memiliki pangertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam
maupun di luar kelas.
e. Media
pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa
dalam proses pembelajaran.
f. Media
pembelajaran dapat digunakan secara masal (misalnya radio, televisi), kelompok
besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide, video, OHP), atau perorangan
(misalnya: modul, komputer, radio tape/kaset, video recorder).
g. Sikap,
perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan
penerapan suatu ilmu.
Media
pembelajaran merupakan komponen intruksional yang meliputi pesan, orang, dan
peralatan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, media merupakan
wahana penyalur informasi belajar atau informasi pesan.
Dalam
perkembangannya media pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi. berdasarkan perkembangan teknologi tersebut,
media pembelajaran dikelompokkan kedalam empat kelompok yaitu:
a.
Media hasil
teknologi cetak
teknologi cetak
adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan
materi visual statis terutama melalui proses percetakan mekanis atau
photografis. Kelompok media hasil teknologi cetak antara lain: teks, grafik,
foto atau representasi fotografik.
Karakteristik
media hasil cetak:
1) Teks
dibaca secara linear;
2) Menampilkan
komunikasi secara satu arah dan reseptif;
3) Ditampilkan
secara statis atau diam;
4) Pengembangannya
sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan;
5) Berorientasi
atau berpusat pada siswa;
6) Pendekatan
yang berorientasi pada siswa adalah pendekatan dalam belajar yang ditekankan
pada ciri-ciri dan kebutuhan siswa secara individual. Sedang lembaga pendidikan
dan para pengajar berfungsi dan berperan sebagai penunjang saja. Sistem
pendekatan yang berorientasi pada siswa ini didesain sedemikian rupa. Sehingga
siswa dapat belajar dengan sistem yang luwes yang diarahkan agar siswa dapat
membenntuk gaya belajarnya masing-masing. Dalam hal ini guru dan lembaga
berperan sebagai penunjang, fasilitator dan semangat pada siswa yang sedang
belajar.
7)
Informasi dapat
diatur atau ditata ulang oleh pemakai.
b.
Media hasil
teknologi audio-visual
Teknologi audio-visual
cara menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronis
untuk menyajikan pesan-pesan audiovisual. Penyajian pengajaran secara
audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses
pembelajaran, seperti , mesin proyektor film, tape rekorder, proyektor visual
yang lebar. Karakteristiknya:
1) Bersifat
linear;
2) Menyajikan
visual yang dinamis;
3) Digunakan
dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh perancang;
4) Merupakan
representasi fisik dari gagasan real atau abstrak;
5) Dikembangkan
menurut prinsip psikologis behafiorisme dan kognitif, dan
6) Berorientasi
pada guru.
Pendekatan yang
berorientasi pada guru atau lembaga adalah sistem pendidikan yang konfensional
dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan penuh oleh para guru
dan staf lembaga pendidikan. Dalam sistemini guru mengkomunikasikan
pengethuannya kepada siswa dalam bentuk pokok bahasan dalam beberapa macam bentuk
silabus. Biasanya pembalajaran berlangsung dan selesai dalam jangka waktu
tertentu. Sedangkan metode mengajar yang dipakai tidak beragam bentuknya,
biasanya menggunakan metode ceramah dengan pertemuan tatap muka (face to face).
c.
Media hasil
teknologi yang berdasarkan computer.
Teknologi
berbasis computer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan
menggunakan sumber-sumber yang berbasis micro-prosesor. Berbagai aplikasi teknologi
berbasis komputer dalam pembelajaran umumnya dikenal sebagai computer
assisted instruction. Aplikasi tersebut apabila dilihat dari cara penyajian
dan tujuan yang ingin dicapai meliputi tutorial, penyajian materi secara
bertahap, drills end practice latihan untuk membantu siswa menguasai materi
yang telah dipelajari sebelumnya, permainan dan simulasi (latihanuntuk
mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari, dan basis
data (sumber yang dapat membantu siswa menambahh informasi dan pengetahuan
sesuai dengan keinginan masing-masing.
Adapun karakteristik media hasil
teknologi yang berdasarkan computer adalah:
1) Dapat
digunakan secara acak, non-sekuensial atau secara linear
2) Dapat
digunakan sesuai keinginan siswa atau perancang
3) Gagasan
disajikan dalam gaya abstrak dengan simbol dan grafik
4) Prinsip-prinsip
ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini
5) Beroriatasi
pada siswa dan melibatkan interaktifitas siswa yang tinggi.
d.
Media hasil
gabungan tenologi cetak dan teknologi computer
Teknologi gabungan
adalah cara unntuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan
pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer. Komputer yang
memiliki kemampuan yang hebat seperti jumlah random akses memori yang besar,
hard disk yang besar, dan monitor yang beresolusi tinggi ditambah dengan
pararel (alat-alat tambahan), seperti: vidio disk player, perangkat keras untuk
bergabung dalam suatu jaringan dan sistem audio.
Adapun karakteristiknya adalah:
1) Dapat
digunkan secara acak, sekuensial, linear.
2) Dapat
digunakan sesuai keinginan siswa, bukan saja dengan direncanakan dan diinginkan
oleh perancangnya.
3) Gagasan
disajikan secara realistik sesuai dengan pengalaman siswa, menurut apa yang
relefan dengan siswa dan dibawah pengendalian siswa.
4) Prinsip
ilmu kognitif dan konstruktifisme ditetapkan dalam pengembangan dan penggunaan
pelajaran.
5) Pembelajaran
ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga pengetahuan dikuasai jika
pengetahuan itu digunakan.
6) Bahan-bahan
pelajaran melibatkan interaktif siswa.
7) Bahan-bahan
pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai sumber.
Jika dianalisa
keterangan-ketrangan diatas, kemudian dikaitkan dengan Pemanfaatan Media
Pembelajaran PAI yang dilakukan di SMK N 01 Sasak Ranah Pasisie, saat wawancara
dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Pengetahuan
guru PAI dalam bidang karakter dan jenis media pembelajaran dikatakan sudah
memadai, sebab bukan saja beliau hanya mengenal saja, akan tetapi juga sudah
pernah menggunakannya, walaupun belum semaksimal mungkin.
b. Guru
PAI SMK N 01 Sasak Ranah Pasisie lebih banyak menggunakan media yang di
hasilkan teknologi cetak, tentu dengan berbagai alasan, yaitu: kekurangan
sarana serta perlengkapan media pembelajaran yang masih belum memadai.
2. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Pendidikan Agama
Islam
Apabila umat
Islam mau mempelajari pelaksanaan pendidikan Islam sejak zaman silam sampai
sekarang ini, tentunya para pendidik itu telah mempergunakan media pendidikan
Islam yang bermacam-macam, walaupun diakui media yang digunakan ada
kekurangannya. Oleh karena itu, media pendidikan ini harus searah dengan
Al-Qur’an dan as-sunnah, tidak boleh bertentangan dengan Al¬-Qur’an dan
as¬sunnah.
Prinsip-prinsip
yang dapat dijadikan dasar dalam pengembangan atau penggalian kesejahteraan manusia di dunia yaitu: Sabda
Rasul yang artinya;
“Mudahkanlah, jangan engkau persulit,
berilah kabar-kabar yang menggembirakan dan jangan sekali-kali engkau
memberikan kabar-kabar yang menyusahkan sehingga mereka lari menjauhkan diri
darimu, saling ta’atlah kamu dan jangan berselisih yang dapat merenggangkan
kamu”. (Al-Hadits ).
Dari hadits
diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa dalam menyelenggarakan kegiatan untuk
kesejahteraan hidup manusia termasuk didalamnya penyelenggaraan media
pendidikan Islam harus mendasarkan kepada prinsip, yaitu:
a.
Memudahkan dan
tidak mempersulit;
b.
Menggembirakan
dan tidak menyusahkan.
Perinsip yang
sangat mendasar ini tentu diakui oleh seluruh Guru Agama Islam, tidak
terkecuali dengan Guru PAI SMK N 01 Sasak Ranah Pasisie ini, beliau mengatakan
bahwa media pembelajaran ini ber fungsi untuk memudahkan penyampaian dan
penerimaan pesan saat proses pembelajaran dilakukan. Sebab katanya tak dapat
dipungkiri kesulitan-kesulitan bisa saja terjadi saat pembelajaran berlangsung,
jika media yang dipakai tidak sejalan dengan materi yang diajarkan pada saat
itu.
3. Jenis Media Pendidikan Agama Islam
Adapun Sutari
Imam Barnadib mengemukakan bahwa media pendidikan ialah tindakan atau perbuatan
atau situasi atau benda yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai tujuan
pendidikan. Media pendidikan ternyata mencakup pengertian yang luas. Yang
termasuk didalamnya berupa benda, seperti kelas, perlengkapan belajar dan yang
sejenisnya.
Media ini
disebut juga dengan media peraga. Sedangkan yang merupakan media bukan benda
ialah dapat berupa situasi pergaulan bimbingan perintah, ganjaran teguran,
anjuran serta tugas ancaman maupun hukuman.
Media pendidikan
yang bersifat non materi memiliki sifat yang abstrak dan hanya dapat diwujudkan
melalui perbuatan dan tingkah laku seorang pendidik terhadap anak didiknya.
Diantara media dan sumber belajar yang termasuk kedalam kategori ini adalah:
keteladanan, perintah, tingkah laku, ganjaran dan hukuman.
a.
Keteladanan
Pada umumnya,
manusia memerlukan figure (sosok) identifikasi yang dapat membimbing manusia
kearah kebenaran untuk memenuhi keinginan tersebut, untuk itu Allah mengutus
Muhammad menjadi tauladan bagi manusia dan wajib diikuti oleh umatnya. Untuk
menjadi sosok yang ditauladani, Allah memerintahkan manusia termasuk pendidik selaku
khalifah fial-ardh mengerjakan perintah Allah dan Rasul sebelum mengajarkannya
kepada ornag yang akan dipimpin. Rasullulah bersabda, yang artinya:
“Perhatikanlah anak-anak kamu dan
bentuklah budi pekertinya sebaikbaiknya”.
b.
Perintah dan
Larangan
Seorang muslim
diberi oleh Allah tugas dan tanggung jawab melaksanakan peserta didikan “Amar
ma’ruf nahi munkar”. Amar ma’ruf nahi munkar merupakan media /media dalam
pendidikan. Perintah adalah suatu keharusan untuk berbuat atau melaksanakan
sesuatu. Suatu perintah akan mudah ditaati oleh peserta didik jika pendidik
sendiri menaati peraturan-peraturan, atau apa yang dilakukan si pendidik sudah
dimiliki atau menjadi pedoman pula bagi hidup si pendidik. Sementara larangan
dikeluarkan apabila si peserta didik melakukan
sesuatu yang
tidak baik atau membahayakan dirinya. Larangan sebenarnya sama dengan perintah.
Kalau perintah merupakan suatu keharusan untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat,
maka larangan adalah keharusan untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan.
c.
Ganjaran dan
Hukuman
Maksudnya,
ganjaran dalam konteks ini adalah memberikan sesuatu yang menyenangkan
(penghargaan) dan dijadikan sebuah hadiah bagi peserta didik yang berprestasi,
baik dalam belajar maupun sikap prilaku. Pendidik dalam pendidikan Islam yang
tidak memberikan ganjaran kepada peserta didik yang telah memperoleh prestasi
sebagai hasil belajar, maka dapat diartikan secara implisit bahwa pendidik
belum memanfaatkan media pengajaran seoptimalnya.
Selain ganjaran,
hukuman juga merupakan media pendidikan. Dalam Islam hukuman disebut dengan
iqab. Abdurahman an-nahkawi menyebutkan bahwa tahrib yang berarti ancaman atau
intimidasi melalui hukuman karena melakukan sesuatu yang dilarang. Sejak
dahulu, hukuman dianggap sebagai media yang istimewa kedudukannya, sehingga hukuman
itu diterapkan tidak hanya dibidang pengadilan raja, tetapi juga diterapkan
pada semua bidang, termasuk bidang pendidikan.
4. Deskripsi Penemuan Di Lapangan
a.
Hasil Observasi
Hasil observasi ini berupa tabel yang didapat dari pengamatan pada saat
guru melaksanakan pembelajaran.
No.
|
Aspek
Pengamatan
|
Pertanyaan
Pemandu
|
PAI
Kelas XI B
|
|
Ya
|
Tidak
|
|||
1.
|
Membuka Pelajaran
|
¨
Membuka pelajaran
dengan salam dan berdo’a
¨
Guru melakukan appersepsi
¨
Guru mengabsen siswa.
|
√
√
√
|
|
2.
|
Penggunaan Media
|
¨
Guru menggunakan
media dalam menyampaikan materi pembelajaran.
¨
Guru menguasai media
yang digunakan dalam proses pembelajaran.
¨
Media yang digunakan
sesuai dengan topik.
¨
Media yang digunakan
menarik dan menyenangkan.
¨
Siswa ikut terlibat
dalam penggunaan media pembelajaran
|
√
√
√
√
|
√
|
3.
|
Deskripsi Media Pembelajaran
|
¨
Media yang digunakan
bersifat sederhana dan baik.
¨
Penggunaan media
mudah dimengerti oleh siswa.
¨
Media yang digunakan
bersifat modern atau canggih.
|
√
√
|
√
|
b. Alasan Menggunakan Media Pembelajaran
1. Dilihat dari Guru
Penggunaan
media pembelajaran yang dipilih guru tentunya sesuai dengan materi yang akan
disampaikan untuk peserta didiknya. Di SMK N 01 Sasak Ranah Pasisie yang kami
datangi, Bapak guru yang mengajar memang hanya menggunakan media papan tulis dan
bahasa yang jelas saja pada saat itu, tetapi karena guru tersebut bisa
menguasai kelas, jadi proses pembelajaran yang berlangsung terasa menarik dan
siswa pun terlihat aktif mengikuti pembelajaran tersebut
2. Dilihat dari Siswa
Agar siswa mampu memahami dan menguasai
materi pembelajaran dengan baik. Selain itu, pemilihan media pembelajaran ini
dipilih agar siswa berlatih aktif dan terbiasa percaya diri dalam mengeluarkan
pendapat dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru
c. Prosedur
Pemilihan Media Pembelajaran
·
Sebelum proses pembelajaran dimulai, guru mencoba
menganalisis kemampuan dan karakteristik masing – masing siswa.
·
Guru menyampaikan tujuan materi yang akan
dicapai sebelum materi dijelaskan
lebih lanjut.
·
Menerangkan dan menyampaikan materi
dengan metode yang menyenangkan, sehinnga siswa merasa nyaman dan bisa
berkonsentrasi mengikuti pembelajaran.
·
Kemudian memilih media pembelajaran
yang akan dipilih, dan guru memilih hanya menggunakan media papan tulis sambil
bermain dan membuat suasana yang menyenangkan sehingga siswa bisa aktif
mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung.
·
Guru memberikan pertanyaan
menyeluruh agar siswa mau mencoba percaya diri dalam menjawab pertanyaan, hal
ini juga sebagai evaluasi terhadap pembelajaran yang baru saja dilaksanakan.
C.
PENUTUP
Ø Kesimpulan
Media
pembelajaran adalah semacam alat bantu belajar mengajar, baik di kelas maupun
di luar kelas. Dalam pengertian lain, media pembelajaran merupakan suatu
“perantara” [medium, media] dan digunakan dalam rangka pendidikan dan pengajaran. Dengan demikian, media
pembelajaran mengandung aspek sebagai alat dan sebagai teknik yang sangat erat
kaitannya dengan metode mengajar .
Jika kita lihat
hasil keterangan yang didapatkan diatas dapat kita simpulkan bahwa guru
tersebut memang mampu merencanakan, memilih, dan menggunakan media yang tepat
dengan materi yang diajarkan. Hanya saja kendalanya adalah kekurangan sarana
ataupun media yang dapat digunakan dengan semaksimal mungkin.
Ø Saran dan Solusi
Untuk mencapai
ke efektipan dan ke efesienan pembelajaran tidak dapat dipungkiri betapa
pentingnya peran media yang connect dengan materi pelajaran itu, oleh
karena iru, penguasaan terhadap media harus terus guru lakukan sesuai dengan
teknologi yang berkembang saat ini. Agar proses pembelajaran itu meng asikkan
dan tujuan pembelajaran dapoat dicapai dengan semaksimal mungkin.
Berkaitan dengan
kekurangan sarana dan media yang dapat dimanfaatkan tentu hal ini kembali
kepada pihak administrasi sekolah untuk terus berusaha menyediakan dan
menanggulangi kekurangan-kekurangan yang terjadi. Serta kita terus berharap
kepada pemimpin-pemimpin Indonesia untuk terus meningkatkan anggaran pendidikan
dari APBN yang ada, agar pendidikan ini maju dan dapat bersaing dengan
pendidikan-pendidikan yang diadakan diberbagai negara di Dunia Internasional.
Sebab, jika
pendidikan ini terus saja dibiarkan, dan dananya dihanguskan, maka yang akan
terjadi adalah lahirnya generasi-generasi yang tidak berkualitas yang akan
menggantikan pemimpin-pemimpin yang ada saat ini. Tentu jika hal ini terus saja
terjadi dan tidak di tanggulangi dengan semaksimal mungkin, dapat diramalkan
beberapa tahun yang akan datang negara tercinta Indonesia akan terpuruk dan
jauh ketinggalan dari Negara-Negara Internasional lainnya.
DAFTAR RUJUKAN
Azhar,
Arsad. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Fred
Percival dan Henry Ellington. 1998. Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Erlangga
Bahri
Djamarah dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Sudjana,
Nanna dan Ahmad Rivai. 2008. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo
Arsyad,
Azhar, 1997. Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.