PENDAHULUAN
Sholat, sebagaimana yang
kita ketahui, adalah ibadah mahdhoh, yang mana diwajibkan untuk setiap orang
yang mukallaf tanfa terkecuali siapapun,dimanapun, dan dalam keadaan apapun,
sholat harus tetap didirikan.bahkan dalam keadaan perang sekalipun sholat tetap
wajib di laksanakan.
Oleh
karena itulah kami dari kelompok empat akan mencoba membuat makalah dengan
pembahasan SHOLAT. Yang meliputi beberapa bidang, yaitu:
a. Pengertian, dasar hukum syara’, rukun dan
macam-macam sholat.
b. Sholat-sholat sunnah
Dengan
beberapa poin diatas, pemakalah akan mencoba membahas sholat secara lengkap
meskipun kami harus sadar disini nanti akan terdapat berbagai kesalahan yang
merupakan kekurangan ilmu kami sebagai pemakalah.
Namun
terima kasih, tetap kami haturkan kepada bapak dosen yang telah bersedia dalam
persentasi maklah kami ini. Dan kepada rekan-rekan mahasiswa seluruhnya pun
kami tidak lupa mengucapkan terima kasih atas partisipasinya dalam mengikuti
mata kuliah ini.
Terakhirnya kami sampaikan, dimana nanti terdapat
kesalahan pada makalah inikiranya dapat dimaafkan, dan diperbaiki jika
kesalahan itu ketidak sesuaian dengan syariat sebenar nya, sekian. Kami sebagai
pemakalah.
Ahmad Gozali Almandili
PEMBAHASAN
A. Pengertian, Dasar Hukum, Syarat, Rukun dan
Macam-Macam Sholat
a. Pengertian
Sholat secara etimologi dapat diartikan dengan
الدعاء artinya “do’a”,Sedangkan Menurut terminologi
dapat diartikan sebagai berikut
1) Bentuk pengadian yang menghadapkan jiwa dan
ragakepada allah karena taqwa hamba kpada tuhan nya, mengagungkan kebesaran nya dengan khusu’ dan
ikhlas dalam bentuk perkataan, perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan di
akhiri dengan salam, menurut cara-cara dan syarat-syarat yang telah ditentukan.
Atau yang senada dengan itu[1]
Artinya: beberapa perkataan (bacaan-bacaan sholat) dan
beberapa perbuatan (gerakan-gerakan sholat) tertentu yang dimulai dengan takbir
dan diakhiri dengan salam.
Dari
beberapa defenisi diatas dapat disimpulakan bahwa ibadah sholat adalah suatu
ibadah yang mempunya susunan dan aturan-aturan tertentu yang diatur dalam
syariat islam.
b. Dasar Hukum
Dasar hukum syara’ tentang solat, jumhur
seluruh ulama salaf, kholaf, kontmporer bahwa sholat hukumnya wajub tanfa ada
tawaran.
sebagai dalilnya, beberapa ayat yang
allah sendiri firmankan dalam alqur’an dan juga hadist-hadist yang disampaikan
oleh rasulullah shollallohu alaihi wasallam.
Dalil-Dalil Al-Qur’an yaitu:
$ygr'¯»túïÏ%©!$#(#qãZtB#uä(#qãè2ö$#(#rßàfó$#ur(#rßç6ôã$#uröNä3/u(#qè=yèøù$#uruöyø9$#öNà6¯=yès9cqßsÎ=øÿè?ÇÐÐÈ
Artinya: Hai
orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan
perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.
wur(#qÝ¡Î6ù=s? Yysø9$#È@ÏÜ»t7ø9$$Î/(#qãKçGõ3s?ur¨,ysø9$#öNçFRr&urtbqçHs>÷ès?ÇÍËÈ
Artinya: Dan janganlah kamu
campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang
hak itu], sedang kamu Mengetahui.
#sÎ*sùÞOçFøÒs%no4qn=¢Á9$#(#rãà2ø$$sù©!$#$VJ»uÏ%#Yqãèè%ur4n?tãuröNà6Î/qãZã_4#sÎ*sùöNçGYtRù'yJôÛ$#(#qßJÏ%r'sùno4qn=¢Á9$#4¨bÎ)no4qn=¢Á9$#ôMtR%x.n?tãúüÏZÏB÷sßJø9$#$Y7»tFÏ.$Y?qè%öq¨BÇÊÉÌÈ
Artinya: Maka apabila kamu
Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk
dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu Telah merasa aman, Maka
Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah
fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
(#qÝàÏÿ»ymn?tãÏNºuqn=¢Á9$#Ío4qn=¢Á9$#ur4sÜóâqø9$#(#qãBqè%ur¬!tûüÏFÏY»s%ÇËÌÑÈ
Artinya: Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat
wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.
Dan masih banyak
ayat al-qur’an lainnya yang ber hubungan dengan wajib nya sholat tersebut.
Sedangkan
dalil-dalil dari hadist rasulullah sollollohu alaihi wasallam pun sangat banyak
sekali dicantumkan dalam berbagai kitab hadist.
Diantaranya:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : اْلإِسِلاَمُ أَنْ
تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ
الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً
Artinya: bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang
disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau
mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu.
(riwayat muslim dalam kitab shohih muslim)
Dan dalam riwayat bukhori muslim
mengungkapkan
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ
الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله
وسلم يَقُوْلُ : بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامُ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءُ
الزَّكَاةِ وَحَجُّ الْبَيْتِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ.[رواه البخاري ومسلم ]
Artinya:Dari Abu
Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khottob radiallahuanhuma dia berkata :
Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Islam dibangun
diatas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain
Allah dan bahwa nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan
zakat, melaksanakan haji dan puasa Ramadhan.
صل صلاة المودع , واعبدالله كانك تراه , فان كنت لا تراه فانه يراك
Artinya: dirikanlah
sholat yang fardhu, dan sembahlah allah seolah-olah engkau melihat nya, jika
engkau tidak melihatnya ( kita pasti tak melihatnya di dunia) maka sesungguhnya
dia melihat mu “Hadist Riwayat Ibnu Najjar dari Ibn Umar”[3]
Dan masih
banyak hadist rasulullah yang menyatakan tentang wajibnya sholat.
c. Syarat Sholat
Syarat “etimologi” adalah pertanda. “terminologi” sesuatu yang tergantung
kepadanya keadaan suatu hal.[4]
Syarat sholat dalam mazhab syafii ada lima.
1.
Suci badan dari dua
hadast. Kecil ( wudu’ ) dan besar ( mandi )
لا يقبل الله صلاة بغير طهور " رواه مسلم "
Artinya: allah tidak
menerima sholat tanfa dalam keadaan suci.
2.
Bersih badan,
pakaian dan tempat dari najis
3.
Menutup aurat
4.
Sudah masuk
waktu
5.
Menghadap
kiblat
ô`ÏBurß]øym|Mô_tyzÉeAuqsùy7ygô_urtôÜx©ÏÉfó¡yJø9$#ÏQ#tysø9$#
Artinya: Dan dari mana saja kamu keluar (datang), Maka
palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram,
d. Rukun-Rukun Sholat
Rukun-Rukun Sholat pada
umumnya ada tiga belas rukun. Sebagaimana yang telah di tulis kan para ulama
fiqh dalam berbagai karangan bukunya yang bersumber dari hadist rasulullah
shollallohu alaihi wasallam. Yaitu:
1.
Niat.
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ
بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
Artinya:Sesungguhnya setiap
perbuatantergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas)
berdasarkan apa yang dia niatkan.
2.
Berdiri bagi yang mampu. (
yang tidak mampu, duduk atau berbaring)
3.
Takbirotul ihram
مفتاح الصلاة الطهور ,
وتحرمها التكبير , و تحلله التسايم " رواه الشافعي و احمد و ابو دود
Artinya: kunci shola ialah bersuci, pembukaannya membaca takbir, dan
penutupnya ialah memberi salam.
4.
Membaca surah al-fatihah
لا صلاة لمن لم يقرأ
بفاتحة الكتاب " رواة الجماعة "
Artinya: tidak shah sholat bagi orang yang tidak membaca surah al-fatihah
5.
Rukuk
ثم اركع حتى تطمئن راكعا
Artinya: kemudian ruku’ sehungga toma’ninah dalam ruku’.[5]
6.
I’tidal
اذا قام الى الصلاة يكبر حين يقوم ثم يكبر حين يركع ثم يقول
سميع الله لمن حمده حين يرفع صلبه من الركوع
Artinya: ketika berdiri untuk memulai sholat,
rasulullah sallallohu alaihi wa sallam ber takbir ketika rukuk, beliau juga
bertakbir, dan ketika bangun dari rukuk beliau membaca samiallohu liman
hamidah.[6]
7.
Sujud dua kali
8.
Duduk antara
dua sujud
9.
Duduk tasyahut
akhir
10.
Membaca
tasyahut akhir
11.
Membaca
solawat kepada nabi
12.
Mengucap salam
pertama ke kanan
13.
Toma’ ninah di
setiap gerakan[7]
e. Macam-Macam Sholat
Macam-Macam Sholat ada limat macam sebagaimana yang telah
warid dalam al-qur’an dan hadis rasulullah shollallohu alaihi wa sallam
1.
Zuhur
2.
Asyar
3.
Magrib
4.
Isya
5.
Subuh
Solat
yang lima waktu ini telah ditentukan dengan waktu-waktunya, sebagaimana
sabdanya rasulullah s
قال رسول الله sوقت الظهر اذا
زالة الشمس وكان ظل كل رتجل كطو له ما لم يحضر العصر , و وقت العصر مالم تصفر
الشمس, ووقا صلاة المغرب مالم يغب الشفق, ووقت صلاة العشاء الى نصف اليل الاوسط,
ووقت صلاة الصبح من طلوع الفجر مالم تطلع الشمس .
Artinya: rasulullah sbersabda: waktu zuhur ialah apabila matahari condong ke arah barat hingga
bayang-bayang seseorang menjadi sepanjang dirinya sebelum waku asar masuk. Dan
waktu asyar ialah selagi matahari belum menguning. Dan waktu sholat magrib
selagi awan merah belum menghilang. Dan waktu sholat isya sampai sepertiga
malam yang kedua. Dan waktu sholat subuh mulai dari terbit fajar hingga terbit
matahari.[8]
B. Sholat-Sholat Sunnah
Sholat-sholat sunnah
sangat banyak sekali, sehingga dapat dibagi kepada dua: sunnah muakkad (sangat
dianjurkan) dan sunnah ab’ad (tidak begitu dianjurkan). Dan yang dua ini pun
masih dibagi kepada dua, yaitu: sholat sunnah yang di suruh untuk ber jamaah dan
sholat sunnah yang hanya dikerjakan sendirian.
Macam-macaman sholat diatas ialah:
1.
Sholat sunnah rowatib:
sholat yang mengiringi sholat fardu
2.
Sholat sunnah muthlaq
قال رسول الله s: الصلاة خير موضوع استكثرت اة تقلت
Artinya: sholat adalah
perkara yang terbaik, dimana dan kapan saja, banyak atau seikit.H.R. Ibn Majah
3.
Sholat sunnah wudu’
4.
Sholat sunnah tahiyatul
masjid
اذا جاء احدكم المسجد فايصلى سجددتين من قبل ان ييجلس
5.
Sholat sunnah taubah
6.
Sholat sunnah awwabin
7.
Sholat sunnah tarwih
8.
Sholat sunnah witir
قال رسول الله s: ان الله وتر يحب الوتر, فاوتروا يا
اهل القرأن
Rosulullah sbersabda: sesungguhnya allah itu witir(ganjil) suka terhadap yang ganjil,
maka sholat witirlah hai ahli qur’an. H,R. Abu Daud dan Tirmizi, dari Ali
9.
Sholat sunnah idain
10.
Sholat sunnah istikhoroh
من خاب من استخار زلا ندم من استشار ولا عال من اقتصد
Artinya: tidak akan kecewa
orang yang melakukan sholat istikhoroh, dan tidak akan menyesal orang yang
bermusyawarah, dan tidak akan kekurangan bagi orang yang suka berhemat.
11.
Sholat sunnah hajat
12.
Sholat sunnah tasbih
13.
Sholat sunnah tahajjud
z`ÏBurÈ@ø©9$#ô¤fygtFsù¾ÏmÎ/\'s#Ïù$tRy7©9#Ó|¤tãbr&y7sWyèö7ty7/u$YB$s)tB#YqßJøt¤CÇÐÒÈ
Artinya: hendaklah engkau
gunakan sebagian waktui malam itu untuk sholat tahajjud, sebagai sholat sunnah
untuk dirimu, mudah-mudahan tuhan membangkitkan mu dalam keadaan yang baik.
14.
Sholat sunnah dhuha
15.
Sholat sunnah gerhana
16.
Sholat sunnah istisqo[9]
Dekian tadi sholat-sholat sunnah yang telah kamu
kumpulkan secara umum dan dalam bentuk yang ringkas, dengan mengemukakan
sebagian saja dari dalilnya dan yang lain disampaikan tanfa mengemukakan
dalilnya. Namun semua sholat sunnah itu mempunyai dasar yang telah di
ijtihadkan para ulama mujtahid terutama dalam mazhab as-syafi’i.
Kita dapat kembali meruju’ nya ke dalam kita-kitab
yang panjang untuk terus mempelajari sholat-sholat sunnah tersebut, untuk
mempelajarinya secara mendetail, mulai dari dalil hingga cara melaksanakan nya,
sehingga kita dapat mengamalkan nya sesuai dengan tuntunan agama.
KESIMPULAN
Sholat Adalah tiang agama
sesuai dengan ajaran rasulullah, makanya beliau menyuruh kita untuk mendirikan
sholat sebagaimana beliau sendiri mendirikan sholat.
Sholat menurut terminologi: beberapa perkataan (bacaan-bacaan
sholat) dan beberapa perbuatan (gerakan-gerakan sholat) tertentu yang dimulai
dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
Rukun
shlat secara umum ada tiga belas dengan menggabungkan seluruh toma’ninah
menjadi satu kali sebutan.
Tentang
kewahiban sholat, ittifak seluruh ulama dalam hal ini, mengenai penafsiran
al-qur’an yang menyuruh orang yang beriman untuk mrndirikan sholat.
Demikianlah
isi makalah kami ini, dimana terjadi kesalahan dan ke alfaan kami, kami sangat
mengharapkan maaf, terutama dari bapak dosen dan saudara saudara semua, semoga
tulisan ini benar-benar bermanfaat untuk kita semua.
Saran kami:
DIRIKAN LAH SHOLAT SEBELUM DATANG WAKTUNYA KAMU YANG DI SHOLATKAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Ad-Dimyathi.Sayyid Abu Bakar.I’anatuttholibin
JIL 1 .Al-Haromein Jaya Indonesia
2. Rifa’i.Muhammad. fiqh islam lengkap. SEMARANG.PT,KARYA
TOHA PUTRA
3. Hasyim.Sayid Muhammad.mukhtarul
haditsunnabwi.Al-Haromein Jaya Indonesia
4. Al-asqolani.Ibnu hajar.bulugul maram.Al-Haromein
Jaya Indonesia
5. An’im.Abu.bekal hidup bermasyarakat.CV.SEMENANG
6. Al-bukhori.Imam.shohihul bukhori.JAKARTA.Pustaka
Amani
[1]Drs.H.Moh.Rifa’i.Fiqh Islam Lengkap
(semarang : PT.KARYA TOHA PUTRA) hal 79
[2]Sayyid Abu Bakar Ad-Dimyathi. I’anatuttholibin
(Al-Haromein Jaya Indonesia) hal21
[3]Sayyid ahmad al-hasyimi. Mukhtarul
Haditsun Nabwiyah (Al-Haromein Jaya Indonesia ) hal91
[4]Imam Annaawi.Fiqhul Islam Wa Adillatuhu
(Maktabah Syamilah Software)
[5]Imam Taqiyuddin Addamsiqy.Kifayatul Akhyar
(Surabaya: Nurul Huda) Hal 108
[6]iamam bukhori. Shohihul bukhori ( jakarta:
pustaka amani ) hadist 789 hal 214
[7]Imam Annawawi.Fiqhul Islam Wa Adillatuhu
(Maktabah Syamilah Software)
[8]Imam annawawi.bulugul maram. (kitabussolah
no 1) alharomain jaya. Hal 42
[9]Abu an’im: bekal hidup bermasyarakat, CV
SUMENANG. Cet ke 1 hal 55